Mohon tunggu...
Yoyok Susetyo
Yoyok Susetyo Mohon Tunggu... -

Pelancong.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Si Pitung, Deklarasi Pencalonan Jokowi - Simbol-simbol dan Pesannya

15 Maret 2014   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deklarasi pencalonan presiden Jokowi dilakukan di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara. Walau tempat ini harusnya cukup bersejarah buat masyarakat Betawi, tapi terabaikan. Sama sekali bukan tempat elite. Agak kumuh. Barangkali Kong Ridwan Saidipun lebih demen ditanggap di studio teve yang adem, wangi, elite & sangunya lumayan. Daripada kluyuran ke Marunda, siang panas terik. Ngak ada duitnya lagi.;-)

Deklarasinya juga dilakukan sendiri saya. Tidak ada satupun petinggi partai yang menemani. Tidak ada kalangan elite negri atau pengusaha berpengaruh pamer dukungan.

Deklarasi hampir tanpa seremoni formal-formalan. Dilakukan di depan wartawan. Di samping sebuah bendera Merah Putih. Rumah Si Pitung yang sederhana tepat di belakangnya.

Deklarasi ditujukan langsung kepada rakyat Indonesia. Lewat saluran teve, media online & disebarkan seketika dari mata ke telingan. Dari mulut ke kuping. Kalo dari mulut ke mulut itu keahliannya elite partai sapi.

Rakyat Indonesialah pemberi mandatnya. Terima kasih buat Megawati, yang dengan besar hati mewujutkan mandat tersebut.

Dan, simbol-simbol yang dipakai memberikan pesan yang jernih, kuat & sangat tegas. Bekerja bersama masyarakat. Pembelaan pada yang terpinggirkan. Penghormatan pada senior & atasan, walau kebijakan yang akan diambilnya nanti mungkin berbeda. Perhatian pada lingkungan. Bangga pada jadi diri bangsanya. Tanpa banyak bicara. Cepat & ringkas. Dan yang paling aku suka, menolak tunduk pada korporasi asing penindas. Si Pitung itu simbol perlawanan pada kumpeni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun