PIDATO PERTANGGUNG-JAWABAN KEPADA RAKYAT – PRESIDEN SOEKARNO DARI TAHUN 1945 s/d 1965
TAHUN 1945
“ Sekarang tibalah saatnya kita mengambil nasib bangsa dan nasib tanah airdi dalam tangan kita sendiri. HanyaBangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.”
- TAHUN 1946
“ SEKALI MERDEKA, TETAP MERDEKA !!”
dicetuskan semboyan “kita cinta damai, tetapi kita lebih lagi cinta kemerdekaan”
- TAHUN 1947
“RAWE- RAWE RANTAS, MALANG- MALANG PUTUNG!!”
ditegaskan “kita tidak mau dimakan. Dus kita melawan!....
sesudah Belanda menggempur …. Mulailah ia dengan politiknya devide et impera, politiknya memecah belah….. maka kita Bangsa Indonesia harus bersemboyan Bersatu untuk Berkuasa!!”
- TAHUN 1948
“SELURUH NUSANTARA BERJIWA REPUBLIK”
dinyatakan : kemerdekaan tidak menyudahi soal- soal, tetapi kemerdekaan malah membangun soal- soal, tetapi kemerdekaan juga memberi jalan untuk memecah soal- soal itu. Hanya ketidak-merdekaalah yang tidak memberi jalan untuk memecah soal- soal………. Rumah kita dikepung, rumah kita hendak dihancurkan…… bersatulah. Bhinneka Tunggal Ika. Kalau mau dipersatukan, tentulah bersatu pula!!”
TAHUN 1949
“TETAPLAH BERSEMANGAT ELANG RAJAWALI !”
“kita belum hidup dalam sinar bulan juga purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba, tetaplah bersemangat elang-rajawali!!”
- TAHUN 1950
“DARI SABANG SAMPAI MERAUKE”
digariskan : “janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan turunnya si-tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubug- gubug, belumlah pekerjaan kita selesai!!.... berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak- banyaknya keringat”
- TAHUN 1951
“CAPAILAH TATA-TENTREM KERTA RAHARJA”
dimaklumkan; “adakanlah koordinasi, adakanlah simfoni yang seharmonis- harmonisnya antara kepentingan sendiri dan kepentingan umum, janganlah kepentingan sendiri itu dimenangkandi atas kepentingan umum!!”
- TAHUN 1952
“HARAPAN dan KENYATAAN” di nyatakan untuk kembali kepada jiwa Proklamasi… kembali kepada sari- intinya yang sejati yaitu
a.jiwa merdeka Nasional
b.jiwa ikhlas
c.jiwa persatuan
d.jiwa pembangunan
- TAHUN 1953
“JADILAH ALAT SEJARAH”, di tekankan pentingnya bakat persatuan, bakat gotong-royong yang memang telah bersubur akar dalam jiwa Indonesia, ditambah lagi daya penyatu yang datang dari azas Pancasila
- TAHUN 1954
“BERIRAMA DENGAN KODRAT” ,
TAHUN 1955
“TETAP TERBANGLAH RAJAWALI”
dikemukakan “Panca Dharma” :
a.Persatuan Bangsa harus kita gembleng
b.Tiap- tiap tenaga pemecah persatuan harus kita berantas
c.Pembangunan di segala lapangan harus kita teruskan
d.Perjuangan mengembalikan Irian Barat pada khususnya, menyapu bersih tiap- tiap sisa Imperialisme- kolonialisme pada umumnya, harus kita lanjutkan
e.Pemilihan umum harus kita selenggarakan
- TAHUN 1956
“BERILAH ISI KEPADA HIDUPMU”, sekali bertindak Revolusioner, tetap kita harus berani bertindak Revolusioner…. Jangan setengah- setengah, jangan jangan mandek setengah jalan…. Kita adalah satu “fighting nation” yang tidak mengenal “journey’s end”.
- TAHUN 1957
“TAHUN- TAHUN KETENTUAN”, revolusi Indonesia benar- benar revolusi rakyat, tujuan kita masyarakat adil dan makmur, “masyarakat rakyat” untuk rakyat.Karakteristik segenap tindak- tinduk perjuangan kita harus tetap karakteristk rakyat, “Demokrasi ‘met leiderschap” (Demokrasi Terpimpin)
- TAHUN 1958
“TAHUN TANTANGAN”, mempunyai kesimpulan bahwa RAKYAT 1958 sudah lebih terang , tidak lagi samara siapa kawan dan siapa lawan, tidak lagi samar siapa yang setia dan siapa pengkhianat, siapa pemimpin sejati dan siapa antek asing,siapa pemimpin pengabdi rakyat dan siapa pemimpin gadungan. Dalam masa tantangan- tantangan seperti ini lebih dari pada masa yang lampau, kita harus menggembleng kembali persatuan ….persatuan adalah tuntutan sejarah.
- TAHUN 1959
“PENEMUAN KEMBALI REVOLUSI KITA”,
yang kemudian diperkuat oleh seluruh nasion dan di sahkan sebagai manifesto politik Republik Indonesia (Manipol), di rumuskan
3 (tiga) segi kerangka Revolusi Indonesia (halaman 32):
a.pembentukan satu Negara Republik Indonesia yang berbentuk Negara-Kesatuan dan Negara-Kebangsaan yang Demokratis dengan wilayah kekuasaan dari sabang sampai merauke.
b.Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur materiil dan spirituil dalam wadah NKRI itu.
c.Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua Negara di dunia, terutama sekali Negara- Negara asia-afrika atas dasar hormat menghormati satu sama lain, dan atas dasar bekerja bersama membentuk satu dunia baru yang bersih dari Imperialisme dan kolonialisme, menuju perdamaian Dunia yang sempurna.
dan 5 (lima) persoalan pokok Revolusi Indonesia, yaitu:
1)Dasar/ tujuan dan kewajiban- kewajiban Revolusi Indonesia
2)Kekuatan- kekuatan sosial Revolusi Indonesia
3)Sifat Revolusi Indonesia
4)Hari depan Revolusi Indonesia
5)Musuh- musuh Revolusi Indonesia
- TAHUN 1960
“Laksana Malaikat Menyerbu Dari Langit, Jalannya Revolusi Kita (jarek)”,
- TAHUN 1961
“REVOLUSI - SOSIALISME INDONESIA - PIMPINAN NASIONAL (RESOPIM) ”,
- TAHUN 1962
“TAHUN KEMENANGAN (TAKEM)”
- TAHUN 1963
“GENTA SUARA REVOLUSI INDONESIA (GESURI)”
- TAHUN 1964
“TAHUN VIVERE PERI COLOSO (TAVIP)”,
- TAHUN 1965
“CAPAILAH BINTANG- BINTANG DI LANGIT – TAHUN BERDIKARI (TAKARI)”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H