Mohon tunggu...
yoyok prastyo
yoyok prastyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - tulisan ini adalah kabar

Mahasiswa Bahasa dan Satra Indonesia UNISDA Lamongan, Presiden Mahasiswa UNISDA Lamongan, Ketua 2 PK. PMII UNISDA Lamongan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Lomba Catur Agustusan di Bidak Pilkada Lamongan

14 Agustus 2024   03:25 Diperbarui: 14 Agustus 2024   03:48 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Opini Yoyok JILID 1/dokpri

Lamongan -- Pemilihan kepela daerah yang terjadwal pada 27 November 2024 sudah semakin dekat,KPU Lamongan merilis 27-29 Agustus 2024 adalah batas waktu pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Lamongan. 20% minimal jumlah kursi DPRD Kabupaten Lamongan (10 Kursi) harus terpenuhi sebagai syarat mutlak rekomendasi calon orang nomor satu di kota soto ini. Jobdisk tim sukses yangdirekrut atau mengajukan diri dengan maksud tertentu mulai terlihat. Koordinator tim, relawan, juru kampaye, Lembaga survey, makelar rekom sampai tukang pasang baner telah bersiap sambut pesta demokrasi.

Berbagai persiapan nampak telah dilaksanakan oleh putra-putri terbaik Lamongan untuk menjadi bupati dan wakil bupati. Mulai dari pemasanagan APK yang mendahului start jadwal oleh panitia, pengiringan opini, agitasi serta propaganda yang sudah dilakukan oleh kelompok yang terbentuk demi memepengarui calon konstituen. Yah begitulah tanpa pikir dosa ini fitnah atau fakta, kabar demi kabar yang kadar validasninya belum bisa terpastikan menjadi efyepe menghiasi beranda sosial media.

Sebelum jauh untuk itu, harapan kita semua niat baik dari para calon yang berkontestasi adalah demi kemajuan, kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat Lamongan. Masyarakat mungkin mengevaluasi kinerja kepemimpinan sebelum-sebelumnya, akan tetapi harapan serta niat tulus untuk kebaikan Lamongan adalah harga mati bukan hanya demdam politik sebagian oknum yang tidak tersampai kepentinganya atau konaknya kekuasaan yang harus ter-ejakulasikan dalam klimaksnya.

Yuhronur Effendi, sang pertahana bupati Lamongan saat ini kembali mendeklarasikan untuk bisa kembali memimpin Kabupaten Lamongan. Tak hanya sekedar deklarasi, keseriusan dibuktikan dengan beberapa rekom partai politik yang sudah dikantongi seperti Partai Golkar (8 kursi), Partai Gerindra (6kursi), Partai Perindo (1 kursi), PPP (2 kursi), dan Partai Umat (1 kursi). jika ditotal lima partai tersebut sudah memenuhi 20% persyaratan rekom yakni sejumlah 18 kursi dari 10 kursi yang tersyarat.

Kabar beredar, masyarakat mendengar Yuhronur Effendi mengandeng Dirham Akbar , putra Wahid Wahyudin mantan sekda provinsi Jawa Timur. Diketahui bersama dalam pilkada 2019 mereka merupakan lawan politik karena ibu dari Dirham, Astiti adalah calon wakil bupati yang berpasanagan dengan Suhandoyo kala itu. seksi dalam kacamata poliik Lamongan, mempertahankan basis suara dari pantura, dua kecamatan raksasa dengan jumlah DPT jiwa yang berjuta-juta.

Evaluasi progam yang dinilai tidak tercapai oleh beberapa kalangan masyarakat menjadi pil pahit yang harus ditelan Yuhronur Effendi. Janji kampanye yang tersusun dalam progam kerja menjadi cacatan yang harus diharuskan. Bak bank harian yang terus menagih pada nasabahnya, masyarakat tak henti tagih dan tagih lagi, apalagi jika buka JAMULA dan teman-temanya.

Sementara itu, Abdul Ghofur yang hari ini menduduki jabatan sebagai ktua DPRD kabupaten Lamonganj uga sudah menunjukan keseriusanya. Rekomendasi dari partai Demokrat adalah rekom pertama yang beliau dapat. Akan tetapi rekom partai berlogo mercy tersebut hanya berjumlah 4 kursi. 
Abdul Ghofur masih mempunyai PR 6 jumlah kursi lagi sebagai syarat maju. Sempat terfikir bahwa PKB lah yang akan menjadi partikel magnet bagi partai lain untuk merekom Kaji Ghofur apalagi beliau merupakan ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa kabupaten Lamongan yang hari ini memperoleh 12 kursi DPRD. Tapi kenyataanya Demokrat mendahuluinya.

Tanpa partai lainpun, PKB mampu mengusung Abdul Ghofur sebagai Bupati Lamongan dengan quorum 12 kursinya. Sampai saat ini masih kita tunggu kapan Rekomendasi partai PKB deberikan secara sah yang ditandatangani cak imin pada Abdul Ghofur atau bukan tidak mungkin calon lain bisa merebutnya. Jika PKB meluncurkan rekomnya maka jumlah rekom yang didapat sejumlah 16 Kursi dan
itu memenuhi syarat. PSI juga memeberikan rekomndasi kepda abdul Ghofur setelah Demokrat akan tetapi sangat disayangkan di Lamongan partai sosialis berlogo mawar dalam kepal tangan tersebut
tidak memiliki kursi DPRD.

 
Kejutan terjadi, Abdul Ghofur yang sebelumnya nampak mesra dengan nama-nama lain seperi Khusnul Yakin, Ahmad Shandy sampai Raden Imam Mukhlisin berspekulasi mengandeng Firosya Shalati, politisi kelahiran 7 September 1989 asal kota Gresik yang pada pileg sebelumnya maju sebagai calon DPR RI dapil Gresik-Lamongan dari partai PSI. 

Firosya juga sebelumnya santer dikabarkan mencalonkan sebagai wakil bupati dikota Gresik, entah bagaimana manuver politik yang terjadi, Firosya menjadi calon wakil Abdul Ghofur. Masyarakat yakin bahwa kaji Ghofur akan mendapat rekomnendasi dari partai PKB karena secara etika organisasi beliau adalah kader sekaligus Ketua DPD PKB Lamongan.

Sampai saat ini Ghofur masih menjabat sebagai ketua DPRD Lamongan dan Kembali menjadi incumbent dengan perolehan suara terbanyak. Dapat dipastikan ketua DPRD yang akan datang adalah dari partai PKB dan peluang Ghofur untuk Kembali menjadi ketua sangat terbuka. Jika beliau mencalonkan diri secara otomatis Ghofur harus melepaskan tahta DPRD-nya yang direbut meti-matian beberapa bulan lalu. Apakah neraca ini yang digunakan PKB menahan rekomendasinya, menimbang secara seksama bagaimana peluangnya.
Secara politis sah-sah saja, tapi jika Ghofur mundur berarti beliau tidak akan mengikuti pelantikan tanggal 24 Agustus 2024, karena selang 3 hari kemudian adalah batas waktu pendaftaran calom bupati dan wakil bupati. Ataukah Abdul Ghofur tetap mengikuti pelantikan dewan, 2 hari menjadi dewan lalu mengundurkan diri. Tidak perlu sepusing itu, tentunya KPU dan BAWASLU Kabupaten Lamongan adalah Lembaga professional yang dihuni orang-orang yang sudah teruji dan berkompten bukan orang-orang titipan dari beberapa kepentingan yang harus dipotong sekali gaji, itu tidak mungkin.

Selain dua calon diatas, banyak beredar kabar tentang calon lainya seperti, Dyah Roro Esti, Debby Kurniawan, Khusnul Yakin, Suhandoyo, Abdul Rouf dan banyak lainya yang masih berpotensi merebut
rekom untuk maju. Ada PAN (5 kursi) , PDI-P (7 kursi), PKS (1 kursi), NASDEM (3kursi) dan PKB (12 kursi) sendiri yang sampai saat ini belum secara sah menyerahkan rekomendasimya.

 
Dua minggu lagi adalah waktu yang diperlukan oleh orang-orang hebat diatas untuk merebut rekomdasi partai politik yang ada. Samapai saat ini belum ada yang tahu siapa pastinya calon Bupati dan wakil Bupati Lamongan sebelum KPU memastikan itu pada tanggal 27 September 2024 nanti.

Selain kesiapan rekomndasi, perang urat syaraf yang menrik kita bahas adalah bagaimana dinamika bongkar pasang gandengan yang terjadi. Yuhronur Effendi yang sebelumya mengandeng Abdul Rouf
sebagai wakil kini berspekulasi mengandeng anak dari lawan politiknya 2019 lalu. Sementara Abdul Rouf juga beberapa kali terlihat mengambil surat usulan rekomendasi dari beberapa partai yang menunjukan niatnya maju sendiri sebagai Bupati Lamongan.

 
Debby Kurniawan yang merupkan DPR RI 2019-2024 dari Partai Demokrat anak dari Almarhum Fadeli, mantan bupati Lamongan juga nampak mempunyai niat dengan dibuktikan pemasangan baner bertulis calon bupati Lamongan. Menariknya lagi Khusnul Yakin yang merupakan ASN di pemkab Lamongan rela berpengsun dini untu maju sebagai bupati yang kita ketahui dari banyaknya gambar beliau di spanduk-spanduk yang tersebar
di seluruh penjuru kota lamongan. Khusnul sendiri dari informasi merupakan famili dari keluarga Alm. Fadeli yang sering disebut dengan keluarga Tlogoanyar. Sebelumya Khusnul Yakin nampak mesra denga Abdul Ghofur dan diprediksi menjadi wakilnya, akan tetapi kedinamisan perpolitikan
m emberikan simpulan yang berbeda. Wallahualam.

Dyah Roro Esti, kader cantik partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai DPR RI 2019-2024m enunjukan eksistensinya dengan merajut kebersamaan dengan Suhandoyo, calon Bupati 2019 yangs ekarang menjadi bagian dari partai NASDEM. Tidak bisa dipungkiri mereka berdua merupakanp asangan yang cukup menyita perhatian. Suhandoyo adalah orang yang mempunyai konstituen militand ibuktikan dengan 3 kali mencalonkan dii sebagai Bupati Lamongan tanpa menyerah. Sementara Roro meskipun gagal dalam pileg 2024, beliau masih mempunyai jumlah konstituen yang bisa dibilang tidak sedikit.

Sebelum semua parpol mengelurakan rekomendsinya sampai detik ini, hanya Yuhronur Effendi yang secara aturan memenui syarat rekomendasi 20% kursi DPRD untuk mendaftarkan diri ke KPU. 

Adu strategi ini bak dua kawan yang sedang bermain catur, mengadu strategi dan taktik untuk bisa saling mengalahkan pada suatu perlombaan yang disebut PILKADA. ya tentunya sangat pemenang akan mendapat hadiah dari panitia penyelenggara berupa surat putusan perolehan hasil pilkada November esok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun