Mohon tunggu...
suryo hadi kusumo
suryo hadi kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan pejuang seni.

saya hanyalah seorang pencinta seni dan pengkahayal, yang memiliki pikiran abstrak, serta mengabdikan diri kepada sebuah seni.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Tanpa Kompromi

28 Desember 2024   12:24 Diperbarui: 28 Desember 2024   12:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Melihat sedikit tumbuh iri walau mulut berkata tidak

Menuntut janji tanpa melihat kedalam diri

Menuntut janji tanpa berkompromi membantu

Selalu dalam untuk mewujudkan kisah drama 

Namun dangkal dalam mengenali welas-asih

Berkata iya yang harusnya tidak 

Berkata iya yang seharusnya tidak

Adab hanyalah hiasan

Hati siapa yang tahu

Kata-katanya kosong

Simpati hanyalah hiasannya

Rela ditolong

Tak rela menolong

Ohh sang pemilik kasih

Kau beriku hati dan pikiran

Kau ajarkanku yang lemah ini untuk selalu kuat

Maka dia yang tiada memberikan itu aku pasrahkan padaMu

Biarkan peradaban ini berlalu

Namun kita sebagai penopang kehidupan

Jangan sampai anggap apa yang kau lihat di seluruh media ini nyata

Karena faktanya sangat berbalik

Nyatanya punggung kita milik kita sendiri

Ada dan tiadanya siapapun itu

Terlebih wahai kau yg berjiwa kecil

Besarkanlah

Busungkan dadamu seraya pandanganmu tunduk

Bangun prinsipmu dalam-dalam

Bahwa tiada yang bisa mengalahkanmu 

Kecuali atas izinNya

Kau lebih kuat daripada yang kau kira

Biarkan budak drama bertopeng kebajikan itu tahu dengan sendirinya

Biarkan sebuah peristiwa yang KAU ridhoi itu ia rasakan

Kita mahluk yg tiada sempurna walau sempurna diantara mahluk lainnya

Aku tulis ini di sebuah kebun yang luas

Sambil kutekadkan niatku

Sambil kukuatkan segalanya

Walau tubuh kurus ini semakin hari menua

Walau segalanya tak sama walau hakikatnya sama

Bukalah mata kami

Biarkan kejahilan itu menyadarkan betapa setiap insan di dunia ini berharga

Bukan karena ini

Karena itu

Karena omong kosong yg kadang berkeliaran didukung oleh omong kosong lainnya

Biarkan hati yang mati itu 

Semua tidak kebetulan

Dan keyakinan ini bukan sembarang keyakinan

Pengalaman ini pahit namun manis di akhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun