Aku melihat dengan lambat gerakan bibir itu
Mencerca sekuat tenaga
Kata-kata bijak terlontar dari seorang pembijak sejati
Aku hanya bisa mengamati dan meringis
Tahu apa aku?
Aku hanyalah anak-anak yang berumur tidak lebih dari 8 tahun
Ketika suara itu makin mengerasÂ
Aku melihat dengan gerakan lambat sebuah lemparan tutup teremos yang harusnya mudah untuk kuhindari
Namun apalah aku?
Aku hanyalah seorang anak biasa
Kurasakan darah segar dibibirku
Ringisanku semakin menjadi-jadi
Peluh dimata keluar begitu saja
Ada perasaan ingin bersedih supaya dikasihani
Tiba-tiba aku tersadar bagian gigiku rapuh
Dan tepat dibawah kakiku terdapat gihi sebesar kerikil
Ohh aku tak bisa memperbaiki lagi
Retakan ini akan kubawa sampai aku tua nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H