Mohon tunggu...
suryo hadi kusumo
suryo hadi kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku "SEJARAH DUNIA LENGKAP : Dari Periode Klasik Sampai Periode Kontemporer" terbitan Anak Hebat Indonesia

saya hanyalah seorang pencinta seni dan pengkahayal, yang memiliki pikiran abstrak, serta mengabdikan diri kepada sebuah seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Umar Bakri Menuju Renaisans

21 Desember 2023   23:06 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan velg yang tidak seimbang pemuda itu tetap melaju

Lajuan yang tidak bisa dibilanglambat ataupun cepat

Namun lajuannya dibenci

Kerap kali pemotor lain mengklason motor ringkihnya

Sebagai seorang umar bakri muda ia hanya mendapatkan beberapa rupiah dari jerih usahanya

Mau sekedar mengisi bensinpun harus berpikir

Apalagi menservis motornya

Lajuannya bukan tiada arti namun itu sangat berarti baginya

Tiada yang membahayakan dari lajuan motor rusak yang jarang diservis

Bisa membahayakan dirinya bahayakan orang lain

Ia bisa saja kehabisan bensin yang ia hemat 

Bahkan lebih parahnya merusak motornya dengan lajuan kencangnya

dan yang benar saja kau mau menyalahkan dia

Yang benar saja kau menyuruh dia cepat atau sekedar iseng mengklason

yang benar saja kau suruh dia melaju di sungai? padahal ia berada di sisi paling kiri

Ohhh siapa saja yang tahu

Tolonglah pemuda itu

Ia kehabisan akal dengan tumpukan tugas hariannya yang tidak seberapa besar dengan bulanannya

Murid-muridnya terkadang terlantar

Walau kadang ada murid yang suka menelantarkan dirinya

Apakah ini abad pertengahan?

Butuh waktu berapa lama untuk mereka sampai pada renaisans?

Maaf kawanku, mereka tidak dapatkan itu dengan singkat dan instan

Mereka rela bertahun-tahun meneliti tanpa hasil yang tidak sesuai

Namun digenerasi setelahnya mereka nikmati keunggulan

Romantisme zaman yang direvolusi

Bukan hanya sampai romantisme belaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun