Tiada yang membahagian serta melegakan bagiku, kecuali musik
Dari hari ke hari
Bahkan bulan ke bulan sampai tahun ke tahun
Aku selalu mencurahkan jiwa dan hidupku untuk musik
Jiwaku tak hanya kupenjara di dalam tubuh
Namun lebih dari itu, Kata-kata yang terangkai melalui lirik yang muncul dari dalam jiwaku menjadikan musikku begitu sangat hidup
Aku telah mampu mengenkripsi bahasa jiwaku kedalam sebuah lirik-lirik yang menjadikannya sebuah musik yang indah
Namun apa yang terjadi saat ini?
Kau bisa sangat mengetahuinyaÂ
Segala sesuatu butuh pengorbanan
Segala hal membutuhkannya
Segala sesuatu yang menghasilkan kemenangan, juga sangat membutuhkan perjuangan yang amat sangat berat
Bagiku tiada lagi akuÂ
Tiada lagi individu ini
Aku menghilang
Ditelan black hiles
Aku tak ada
Aku menhilang
Semua yang ku tahu
Dan segalanya hanyalah tentang merekaÂ
Iya mereka ....
Kemampuan magisku ini membutuhkan sebuah pengorbanan jiwa yang amat sangat besar
Aku telah korbankan segalanya hingga menuju sebuah kehampaan
Tetapi siapa mereka?
Siapa sebenarnya mereka?
Entahlah, namun yang kutahu kini aku menjadi budak mereka
Kebisaanku menikmati laju waktu menghilang tanpa jejak
Semua sirna ....
Segalanya sirna ketika berhadapan dengan mereka
Kini aku tak tahu lagi dimana sebenarnya aku
Dimana sebenarnya tempatku
Mereka menghabisi jiwaku hingga kesadaranku menghilang dari waktu ke waktu
Aku muak
Aku lelah
Namun aku tiada bisa mundurÂ
Secara tidak sadar aku menekan dengan halus tombol keluar
Dan segera bergabung dengan puluhan manusia sepertiku
Ingatkah kalian dengan seorang Franz Kafka, Osamu Dazai, Edgar Allan Poe?
Bagaimana mereka hidup?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H