Tiba saatnya kini kau harus memabukkan dirimu
Melupakan ketakutan dan kekhawatiranmu
Sambil terus-menerus berupaya menguatkan insting-insting liarmu
Kubiarkan kau berfantasi tentang surga dan neraka
Ku berikan kau  sebuah stimulan
Ku berikan kau kekuatan dewa
maka......
Peliharalah kekuatan itu
Rawatlah kekuatan ituÂ
Kini benar saja kau bisa merasakan manfaatnya kan....
Dua, tiga, bahkan lima kau lenyapkan dalam sekejap
Seranganmu makin luar biasa seiring hilangnya nuranimu
Logikamu makin menguat tatkala ramuanku kau tenggak
Kau kerap berhasil di setiap misi-misimu
Aku bangga
Aku bahagia
sayang....
Kini akhirnya kau gagal juga melenyapkan wazir itu
Maafkan aku anakku
Aku tak bisa membantumu lebih jauh lagi
Sudah cukup...
Aku tak bisa berkata apa pun
Kini kau lenyap tak tersisa
Aku pun harus membereskan sisanya
Kau tahu Alamut sepi tanpa mu
Aku pun merasakan itu
kini walau ratusan anak-anakku lainnya masih berdiri kokoh di Alamut
Kutetap merindukanmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI