Mohon tunggu...
Cho
Cho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fotografer

Hobi berpikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyulam Mimpi Menjadi Kenyataan: Kisah Keluarga Penerima Bantuan PKH Yang Beranjak dari Keterbatasan

15 April 2024   09:47 Diperbarui: 15 April 2024   20:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan rumah ibu Dina foto dari penulis 

Kondisi Keluarga

Ibu Dina adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 48 tahun, tinggal di Desa Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat. Ibu Dina tinggal bersama dengan suami dan tiga orang anaknya, suami ibu Dina bekerja sebagai pedagang sayur, dan dua orang anak ibu Dina masih bersekolah. Satu anaknya baru menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 2023 dan sekarang memiliki pekerjaan sebagai karyawan bengkel sepeda motor, dalam sebulan pendapatannya berkisar Rp1.200.000. Anak keduanya masih berada dibangku SMA dan anak satunya masih berada dibangku SD. Jadi, dalam keluarga ini jumlah orang yang tinggal di rumah berjumlah 5 orang dan memiliki tanggungan 2 orang.

Pendapatan suami ibu Dina sebesar Rp.1.500.000 per bulan, bekerja sebagai buruh harian lepas

. Pendapatan suaminya dibantu Bu Dina dalam memenuhi kebutuhan rumah berkisar Rp2.000.000 per bulan. Dengan dibantu istri yang sebagai ibu rumah tangga dan bekerja serabutan membantu tetangga apabila diperlukan tenaganya untuk membantu, kadang diberikan upah paling besar sebesar Rp500.000 selama bekerja hingga selesai. 

Kadang Bu Dina dalam satu bulan tidak sering mendapatkan job panggilan tersebut, kadang hanya 1 kali dalam sebulan. Pekerjaan tersebut biasanya panggilan dalam membantu apabila ada acara pernikahan, hajatan, ataupun pekerjaan panggilan dalam membantu membuat kue yang akan dijual. 

Dari pendapatan keluarga yang sudah bekerja antara ibu Dina dan suami pendapatannya digabung sedangkan anaknya terpisah. Namun kadang anaknya juga memberikan sebagian pendapatan untuk kebutuhan orang tua.  Tetapi menurut ibu Dina dan suaminya mereka tidak ada memaksakan anaknya untuk berbagi pendapatan, malahan ibu Dina tidak membutuhkan pemberian anaknya karena itu hasil kerja anaknya sendiri. Kadang anaknya sendiri yang mau membantu orang tua.  Ia bersyukur kalau anaknya memberikan sebagian pendapatannya, uangnya juga biasa diberikan untuk anaknya yang masih bersekolah untuk jajan. Anak pertama yang sudah bekerja baru berkisar 2 bulan bekerja, dihitung dari bulan Desember 2023 hingga Maret 2024.

Kondisi Rumah dan Aset yang Dimiliki

Mereka memiliki rumah kepunyaan mereka sendiri di mana panjang 8 meter, luas 6 meter dan untuk luas tanah panjang 10 meter, luas 6 meter. Memiliki dua buah kendaraan sepeda motor. Status rumah milik ibu Dini kepunyaannya sendiri. Dinding rumah yang dimiliki seluruhnya tembok coran semen. Atap rumah berbahan seng. Lantai rumah berdasarkan keramik. Jumlah ruangan terdapat 6, yaitu terdiri dari kamar 2, 1 ruangan tamu dan keluarga gabung, memiliki 1 dapur, 1 pelantaran untuk mencuci pakaian ataupun wadah makanan dan 1 kamar mandi sudah gabung dengan toilet. Bagian ini sudah termasuk lantai atasnya, yang cuman terdapat kamar dan teras, biasanya lebih berfungsi untuk menjemur pakaian. Sumber air minum dari PDAM dan air galon. Sumber air mandi dan mencuci dari PDAM. Tempat mandi dan BAB milik sendiri. Bahan bakar untuk memasak menggunakan gas. Penerangan yang digunakan bersumber dari PLN, daya listrik yang dimiliki 450 watt.  Mereka berobat untuk hingga saat ini hanya ke puskesmas.

Kepemilikan aset mereka sendiri, memiliki 2 kendaraan sepeda motor, tahun motor 2015 dan 2018. Untuk alat elektronik memiliki Tv berukuran 24 inch, 1 rice cooker, memiliki 3 handphone yang dipegang oleh ibu Dina dan suami 1, anak pertama yang sudah bekerja 1, dan 1 anak kedua yang masih SMA, dan memiliki 1 mesin cuci.

Dari kondisi yang dimiliki ibu Dina dan keluarga, memerlukan dukungan dari pemerintah berupa dana bansos. Bu Dina mendapatkan bansos dari tahun 2016 hingga tahun 2023, terhitung sudah 7 tahun mendapatkan dana bansos ini. Program bansos yang didapatkan ibu Dina adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Yaitu berupa uang tunai sebesar Rp650.000 per bulan yang dihitung dari 3 bulan yang ditotalkan dalam 3 bulan sebesar 2 juta, ini merupakan dana bansos PKH kategori pendidikan anak SMA/Sederajat.

Untuk mengetahui kabar tentang bansos ini ibu Dina menjelaskan kabar tersebut bisa didapatkan dari temannya ataupun dari informasi di handphone nya. Untuk syarat mendapatkan bantuan bansos ini keluarga mereka dibantu oleh ketua RT  dimana itu berupa surat rekomendasi bahwa keluarga ibu Dina membutuhkan bantuan bansos tersebut.

Di Tahun 2024 ini ibu Dina mengabarkan keluarga mereka belum termasuk dalam masyarakat penerima bantuan sosial pemerintah. Ia berharap agar di tahun ini keluarga mereka mendapatkan lagi sebab mereka masih memiliki tanggungan dua anak yang masih bersekolah.

Wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada Februari-Maret 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun