Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kacauku Tak Berujung

21 November 2024   11:15 Diperbarui: 21 November 2024   11:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala kudengar kabar gundah
Aku bagai kaca yang pecah
Ceritaku hampir punah
Apakah hatiku tlah patah?
Usahaku pindah arah
Kemampuanku akan bertambah
Untuk sebuah rasa yang tak bisa kubantah

Tahukah Kau sedihnya hati menghampiri?
Aku tertunduk lesu sempat iri
Kini aku ingin lari

Betapa sebentarnya waktu bersama
Enggan berpaling dari yang pertama
Rasa sakitnya sudah kuterima
Untuk apa harus berpisah dengan dilema?
Julukanku ialah Rahma Kusuma Mahatma
Unik dan mengusung rima
Nyata, kacauku masih koma
Galau, titiknya sembunyi di dapur magma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun