Ketika seorang Bapak diminta ke warung mengambil pesanan, tapi ditolak oleh penjualnya, sedih kah? Mengapa? Bapak tak tahu isi pesanan, hanya tahu nama pemesan dan penjual belum bersedia melayani, takut salah. Bapak menghubungi pemesan dan diberitahu isi pesanan, baru diberikan oleh penjual.
Begitu juga aku yang ditugasi membayar pesanan tanpa tahu bentuk dan desainnya. Waktu itu aku sudah di tempat untuk bayar, karena sudah janji dengan CS. Sampai sana CS memintaku membawa pesanan karena sudah jadi. Aku menolak, takut salah, dan biasanya dicek oleh rekan kerjaku yang mengikuti proses dari awal.
Aku menelepon rekan kerjaku itu, memberitahu bahwa produk sudah jadi. Sebelum Beliau angkat panggilan dariku, CS memanggilku dan memberi info bahwa semua yang sudah jadi itu salah desain. Rekanku mengirimkan dua desain, yang dikerjakan yang bukan dipilih oleh rekanku. Untung kesalahan dari produsen, mereka mengaku salah dan akan membuat ulang agar segera jadi karena esok hari sudah harus sampai kepada kami.
Terkadang memang kita sebagai pengambil barang atau pembayar juga harus tahu isi atau bentuk atau desain dari barang yang kita ambil atau bayar tersebut. Aku tak tahu, hanya disuruh. Apakah boleh? Atau memang lebih baik tahu sedari awal? Tergantung kebijakan perusahaan juga sih atau tergantung inisiatif pembayar atau pengambil barang.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H