Memiliki impian memang diperbolehkan bagi semua orang, tapi tercapainya impian, belum tentu didapat oleh semua orang. Begitu juga dengan impian Kaluna dalam film Home Sweet Loan yang kita tidak tahu bisa tercapai atau tidak di akhir cerita.Â
Kaluna diperankan oleh Yunita Siregar, dibantu oleh Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, Ayushita Nugraha, Ariyo Wahab, Wafda Saifan dkk. Satu rumah yang dihuni oleh Kaluna, ayah, ibu, dua kakak kandung, dua kakak ipar dan dua keponakan, membuat Kaluna merasa terusir dari rumah dan tepaksa tidur di kamar pembantu yang pintu kamarnya rusak dan harus diganjal batu.Â
Meski tidak antri ke kamar mandi, tapi keran air bermasalah membuat Ia membeli sebuah ember biru untuk membantu yang kadang dipakai oleh kakaknya. Kaluna bekerja di sebuah perusahaan dan kadang harus masih di kantor saat teman kerjanya sudah pulang. Pulangnya pun juga masih harus berdiri saat naik bus. Belum lagi kalau di rumah, masalah belanja juga Kaluna yang mengeluarkan uang. Apa-apa Kaluna, beban yang ditanggung bersama ditanggung sendiri, apa-apa sendiri.Â
Beban memang, ditambah kakaknya yang kadang marah dan memintanya mengerjakan pekerjaan pembantu. Kaluna yang pandai memasak membuatnya kadang membawa bekal ke kantor dan temannya memuji rasa masakannya.Â
Tak disangka, selain mengurangi pengeluaran, Kaluna membuat semacam aplikasi untuk mengelola keuangan agar target beli rumahnya tercapai. Berulang kali Kaluna survey rumah bersama para sahabat yang membuatnya lebih bahagia daripada dengan keluarga sendiri. Rumah yang telah dicek tersebut seringkali bermasalah dan membuat Kaluna tidak nyaman hingga akhirnya Kaluna mendapat info rumah saat berada di bus.
Ia telah menemukan impiannya, cintanya pada sebuah rumah yang membuatnya bermimpi bisa memilikinya dengan bantuan dari kantornya. Ia mengisi formulir dan mengajukan ke bagian terkait di kantor. Setelah menunggu, akhirnya kantor memberikan persetuuan untuk KPR.Â
Saat bahagia itu mungkin tidak tepat, karena kakaknya terkena masalah keuangan dan mengorbankan rumah tinggalan dari leluhur. Kaluna marah dan meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen sahabatnya, Danan.Â
Saat Kaluna dan Danan hendak tanda tangan atas surat dari rumah yang dipilih, Kaluna menjadi ragu karena ingat rumah yang akan diambil orang lain jika tak bisa bayar. Kaluna memutuskan batal membeli rumah dan membayar agar rumah leluhurnya itu kembali ke keluarga. Kaluna menanggung sendiri. Dengan berat hati Ayah Kaluna menolak, tapi Kaluna juga menolak.Â
Suatu hari Kaluna mendapat kabar dari kakaknya bahwa ayah mereka akan menjual rumah dan kedua kakaknya pisah rumah dengan orang tua. Kaluna akhirnya kembali dan tinggal di rumah baru bersama orang tua. Sayang, rumah impiannya sudah terjual.
Masih menghitung target rumah impian dengan aplikasi dan membuatnya resign dari pekerjaan lalu membuka usaha catering sambil survey rumah impian. Mengorbankan apa yang menjadi impian demi kebahagiaan orang tua dan menjaga apa yang diberikan leluhurnya.Â
Kaluna juga tidak egois, di saat sahabatnya punya masalah dan bercerita di grup, Ia menahan cerita sedihnya dan mempercayakan pada satu orang, yaitu Danan. Seperti Kaluna yang percaya bahwa barang yang masih bisa dipakai atau berfungsi dengan baik tidak perlu diganti, sekali pun ada yang memintanya untuk ganti barang baru.Â
Ia juga mandiri dan semangat tidak menyerahnya itu yang patut kita contoh. Hingga Kaluna tiba di satu titik, diajak nikah oleh Danan yang tak lain adalah sahabatnya tapi masih nego untuk pengeluaran per hari membeli kopi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H