Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Du(nia) Ga(ib)

14 September 2024   14:29 Diperbarui: 14 September 2024   14:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku seorang penjual bunga, karena aku sangat cinta bunga, itulah awal aku membuka usahaku ini. Semula dilayani beberapa karyawan, tapi karena semakin sepi, aku melayani pembeli sendiri. Aku melakukannya dengan nyata, tanpa adanya bantuan makhluk gaib yang mungkin dipakai beberapa penjual yang licik. Yang begitu tidak abadi kan? Karena memang tak ada yang abadi, begitu juga dengan Kakakku tersayang yang kini tak di sisi, meninggal di rumah sunyi yang kini menjadi penghuni.

Ia ditemani dua sosok pria dan wanita yang semasa hidupnya adalah sepasang kekasih yang bunuh diri karena tak direstui orang tua pihak wanita. Cinta pertama telah menyatukan mereka sampai maut pun masih bersatu. Mengapa tak bisa ke atas dan malah di rumah itu? Karena mereka masih mempunyai kebencian. Pada siapa? Orang tua? Bukan, tapi pada pasangan kekasih yang berbahagia karena hubungan mereka direstui orang tua.

Mereka iri, dari hidup sampai mati. Kakakku adalah korban dari mereka berdua, karena iri bahwa Kakakku akan segera menikah dengan kekasihnya dan hubungan mereka direstui. Kakakku adalah sahabat dari si hantu pria, di mana sahabatnya yang bernama Tonny tidak rela sahabatnya bahagia. Mereka sudah berjanji dalam persahabatan, di mana jika satu bahagia, bahagia semua, jika satu menderita, maka menderita semua.

Tapi yang terjadi, Kak Bara, kakakku ingkar janji. Kak Bara memilih akan menikah dengan kekasihnya, padahal sudah tahu sahabatnya tidak akan menikah dengan kekasihnya. Iri hati itu membuat Tonny tak rela jika Kak Bara hidup bahagia, yang satu berduka, satunya juga ikut berduka. Satunya mati, maka yang satu juga harus mati.

Karena Tonny tak bisa bahagia dan menikah dengan kekasihnya, mereka mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri bersama. Bagi Tonny, Sinta kekasihnya adalah cinta pertama, begitu juga dengan Sinta, Tonny adalah cinta pertama yang inginnya menjadi cinta terakhir di dunia manusia, tapi malah menjadi cinta terakhir di dunia gaib.

Sayang sekali, karena cinta, membuat mereka mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan, bersama.  Apakah itu? Mereka masuk rumah kosong. Mereka menyiramkan bensin di tubuh mereka dan bakar diri. Mengapa harus dengan cara seperti itu ya? Karena terbakar asmara, cinta pertama membuat mereka ingin terbakar api.

Sayang sekali, seperti rasa sayang mereka yang tak bisa diganggu atau dipisahkan oleh apapun, rela menghabisi nyawa mereka sendiri karena hubungan mereka yang ditentang oleh orang tua. Makanya, sampai saat ini arwahnya tak tenang, karena rasa benci mereka pada orang lain yang bahagia, yaitu pasangan-pasangan yang lanjut ke jenjang pernikahan karena restu.

Kakakku yang menurut mereka salah, tapi menurutku tak salah, karena semua orang berhak bahagia. Takdir manusia satu dengan lainnya berbeda. Mengapa harus Kakakku? Karena sahabat? Atau karena janji? Atau karena janji sahabat? Kakakku terkurung di rumah itu, belum bisa bebas. Siapa yang bisa melepaskan Kakakku?

Aku melamun, aku terdiam dan berpikir gimana cara menyelamatkan Kakakku. Aku selalu dihantui kakakku yang selalu minta tolong padaku. Aku bingung, harus minta tolong pada siapa. "Mbak, beli bunga mawar merahnya lima tangkai ya, bungkus jadikan satu, tambahkan beberapa bunga putih yang kecil itu, aku nggak tahu namanya. Yang itu ya!" kata seorang pembeli sambil menunjuk bunga putih itu.

Aku masih melamun dan diam. Pembeli itu berdiri di sebelahku sambil menepuk pundakku, "Mbak, kok melamun? Ada masalah apa? Saya mau beli bunga." "Maaf Mas, saya sedang tidak fokus. Saya sedang ada masalah, sedang bingung ini, dihantui kakak saya terus yang sudah meninggal. Beliau minta tolong agar terlepas dari jerat dua hantu yang sekarang menyekapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun