Aku luluh atas apa yang dilakukan Ibnu padamu, Kau tak pernah cerita padaku? Tolak Ia secara halus, jangan begitu! Maafkan Ibnu dan Bara! Jika Kau mencintaiku dan masih ingin bersamaku serta ingin ke atas. Aku sudah melepaskan Bara, tinggal Kau yang belum melepas dendam dan marahmu. Aku pergi," jelas Tonny.
Sinta mengejar Tonny, "Tunggu sayang! Aku jahat, aku akan tetap bersamamu. Maaf Nia, maaf Bara. Kini Kau lolos Bara. Aku janji tak kan dendam dan marah lagi sama siapapun, tak hanya pasangan yang akan menikah dengan restu. Selamat tinggal." Kak Bara berkata sambil melambaikan tangan pada mereka, "Aku maafkan. Terima kasih." "Terima kasih," sahutku. Â Mereka hilang, tapi ada jejak. "Jejak siapa Kak?" tanyaku.
Kak Bara melihat ke arah jam dua belas dan berkata, "Itu." Mas Ibnu menjadi hantu. Semua tubuhnya hangus terbakar dan langkahnya meninggalkan jejak. Aku lari karena ketakutan. "Aku ingin Kau mengikuti jejak duniaku, kalau tak mau, akan ku paksa," kata Mas Ibnu. Aku lari, tapi malah sebuah truk menghadangku hingga aku ikut jejak dunia gaib. Kini jadi dunia Nia dan Ibnu.
Yovita Nurdiana. Seseorang yang berdomisili di Yogyakarta dan memiliki nama pena Akhaya Noory yang berharap menjadi cahaya seperti nama asli dan nama pena nya. Pencinta warna hijau yang selalu ingin menyejukkan para pembaca. Memiliki hobi membaca sambil mendengar lagu kesukaan, tapi juga ingin tulisannya dikenang oleh orang-orang yang haus akan kata-kata yang menenangkan. Penulis bisa dihubungi melalui yovita.nurdiana@gmail.com atau ig @yovie_angel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H