Gimana rasanya saat sedang berada di kursi kebanggaan tapi ada yang usil? Kaget? Takut? Atau biasa saja karena sudah biasa? Kalian yang mana nih? Ada yang cerita ke aku, Beliau pasti akan lari jika diusilin sosok yang tak kelihatan ini.Â
Kalau aku, aku sempat kaget karena yang ini belum pernah. Bukan takut, hanya kaget saja karena belum biasa dengan kejutan ini. Kalau sudah biasa pasti biasa saja.Â
Nah, sedang santainya mengerjakan tugas di kantor di hari libur dan masih sendirian, si penghuni asli usil nih. Menarik bajuku di ke belakang agar lebih bersandar, karena aku masih duduk dengan posisi agak maju sehingga kurang nyaman.Â
Ada-ada saja ini, tapi membantu sih, walau dengan membuat kaget. Tidak mengganggu, hanya membantu karena sudah siang hari dan seharusnya aku pulang. Baiklah, terima kash atas perhatian dan bantuannya.Â
Kadang manusia memang butuh sandaran, bisa sandaran hati, bisa sandaran di kursi. Senang juga kalau makhluk Tuhan yang satu ini bisa peduli dengan manusia. Terima kasih atas bantuannya. Perlu dicontoh manusia ya.
"Baik, aku pulang ya," kataku.Â
Setelah aku keluar melewati lorong biasa, sesuatu menyapaku lagi, setelah tadi pagi pas datang, sekarang siang sebelum pulang. Ya, pintu yang tertutup itu terbuka lalu tertutup, posisi masih tertutup nih. Wah, terima kasih sapaannya di saat datang dan pulang. Luar biasa, diberi ucapan selamat datang dan ucapan sampai jumpa lagi di saat yang tepat. Perlu dicontoh manusia ya. Indah, bukan seram, hanya kaget.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H