Suara di pagi hari itu menyambutku, saat aku sedang berada di kantor sendirian di hari libur. Ya, suara benda jatuh di balik pintu, saat aku tengok, kosong, sepi. "Selamat pagi", kataku. Setelah aku masuk, ada suara lagi, suara lembaran kertas yang sedang dimainkan. Aku tengok kertas yang ada di sampingku, tidak bergerak kawan. Suasana memanas.
Di hari sebelumnya, aku sedang mengambil air minum di dispenser dekat ruangku, di lorong itu. Waktu itu aku memilih air dengan suhu ruang, alias bukan air panas. Setelah air penuh, aku tinggal gelas itu sejenak di atas dispenser seperti biasa.Â
Tapi kali ini aneh, tepatnya saat aku mengambil gelas itu tak sampai satu menit, air gelas itu sangat panas. Kok bisa ya? Padahal aku tidak mengambil air panas tadi. Biasanya, saat aku meninggalkannya, air itu tetap pada suhu yang aku pilih.
Lalu sebelum ini, aku sedang mengirim pesan pada seseorang dan saat itu aku memakai website saat mengirimnya. Jelas penerima pesan sudah membaca pesanku, karena centang itu telah berwarna biru.Â
Beberapa menit saat aku melihat pesan itu dengan ponsel, pesan belum terkirim dan ada gambar jam di pesan itu. Lho? Aku abaikan pesan itu. Malamnya aku buka pesan itu, pesan sudah terkirim, tapi belum dibaca. Oh, semakin memanas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H