Galau, saat sendirian di ruangan atau di parkiran saat maghrib. Lagi dan lagi, pokoknya belum berhenti. Di ruanganku, aku sendiri menanti maghrib, malah jadinya menanti ditemani suara barang jatuh sangat keras tepat di balik pintu. Sebuah teguran agar segera pulang. Saatnya pulang.Â
Pindah ke parkiran untuk pulang, sendiri juga tentunya, dan bukan menanti maghrib, tapi menanti ditemani kilauan cahaya putih di belakangku, saat aku berbalik, cahaya itu hilang. Aku tadi melihatnya dari kaca spion kendaraanku.Â
Ehm, apakah itu? Bersinar sedikit terang di remangnya tempat itu. Baru ini aku melihatnya, padahal sudah sering di jam itu aku pulang. Ini temanya menanti, tapi bukan lagi menanti maghrib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H