Sampaikan bahwa aku menyayanginya! Maafkan aku Shifa dan Ryan. Terima kasih telah membantuku." Tubuh Rafael tak lagi gemetar, sudah seperti semula. Aku mengangguk padanya, "Iya, aku maafkan. Terima kasih juga telah menjadi teman dekatku selama ini. Semoga tenang di alam sana ya Raf. Aku akan selalu mendoakanmu." Rafael melambaikan tangan padaku dan Ryan.
"Ryan, tolong jaga Shifa!" pinta Rafael. "Siap 86. Merdeka Bung," jawab Ryan. Aku tersenyum. Akhirnya kemerdekaan bertemu dengan Rafael, berkat Ryan juga. "Terima kasih Ryan. Aku senang bisa terlibat dalam kasus ini dan bisa membantu kalian. Kita kabari orang lain untuk menguburkan Rafael dan temani aku bertemu Eva ya!" pintaku.
Setelah Rafael dimakamkan, aku dan Ryan bertemu Eva. Kami cerita soal cincin itu dan Rafael. Eva menangis dan menyesal, lalu Ia menyerahkan diri ke polisi dan pembunuh Rafael juga berhasil ditangkap polisi. Selama di penjara, Eva berusaha mengingat masa lalunya dan setahun kemudian ingatannya kembali, namun pahitnya, Eva bunuh diri di penjara untuk menyusul Rafael. Manusia bisa mati, tapi cinta sejati tak pernah mati. Rela berkorban nyawa untuk mengikuti orang yang dicintai.Â
Yovita Nurdiana. Seseorang yang berdomisili di Yogyakarta dan memiliki nama pena Akhaya Noory yang berharap menjadi cahaya seperti nama asli dan nama pena nya. Pencinta warna hijau yang selalu ingin menyejukkan para pembaca. Memiliki hobi membaca sambil mendengar lagu kesukaan, tapi juga ingin tulisannya dikenang oleh orang-orang yang haus akan kata-kata yang menenangkan. Penulis bisa dihubungi melalui yovita.nurdiana@gmail.com atau ig @yovie_angel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H