Setiap kali aku ke toko langganan, aku selalu minta karcis parkir sebagai bukti pembayaran parkir, sebagai laporanku ke keuangan di tempat kerjaku. Awalnya Beliau di toko jika pagi hari, jadi jika aku ke toko siang atau sore, Beliau tak pernah hadir. Tapi akhir-akhir ini, Beliau hadir di siang hari, untuk sore, aku belum tahu, karena belum ke toko itu saat sore hari.Â
Selama aku ke toko itu, belum pernah aku melihat pelanggan lain meminta karcis parkir, jadi setahuku hanya aku yang minta. Hingga suatu ketika, aku memperhatikan tukang parkir itu, yang ternyata hafal denganku, sebelum aku minta karcis parkir, Beliau sudah mengambilkan untukku. Wah, senang ya, dihafal oleh Beliau, ramah pula orangnya.
Beda lagi dengan penjual cilok langganan, Beliau jadi hafal padaku karena menu yang unik, yang tak pernah dibeli oleh siapapun, karena aku minta ciloknya dicampur menu lain yang Beliau jual.Â
Awalnya aku dihafal karena jalan kaki dan tanpa masker. Lalu Beliau sempat lupa saat aku memakai masker, setelah ku buka maskernya baru ingat. Sekarang aku pakai masker pun Beliau masih ingat. Luar biasa.
Penjual minuman langgananku, juga hafal semenjak aku menjadi member dan Beliau tanya namaku. Beliau juga ingat apa yang sering aku beli. Jika aku ganti menu, kadang Beliau tanya menu biasanya mau dibeli atau tidak. Atau kadang bertanya mengapa aku beli sendiri, karena kadang aku ke sana bersama Ibu. Mantap sekali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H