Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bukan Hanya Sebagian, tapi Seluruhnya

11 Agustus 2024   10:42 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:58 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pernah beli di sebuah cafe, cafe baru tepatnya. Jaraknya sekitar dua puluh kilometer dari rumahku, tapi karena pemilik cafe adalah kakak dari temanku, aku rela mencoba berkunjung karena kebetulan ada promo juga di sana. Aku ke sana saat temanku berhalangan, karena masih ada pekerjaan lain di kantor, lalu aku sendiri ke tempat itu. Masih sepi memang, atau ramai jika sudah malam, aku tidak tahu. 

Aku menuju ke kasir untuk memesan menu yang aku pilih, aku tanya menu pertama yang bagiku masih asing, kasir tidak tahu apa isinya. Aku tanya menu kedua, kasir masih belum tahu dan tanya menu ketiga sampai keempat, kasir tetap saja belum tahu dan harus tanya ke bagian dapur sehingga memakan waktu lebih lama. Seharusnya manajemen memberikan pengetahuan menu pada semua karyawan yang berhubungan langsung dengan customer. 

Atas kejadian itu, aku menyampaikan pada temanku tentang itu. Beliau mengiyakan bahwa kasir tersebut memang belum paham beberapa menu yang dijual, dan hal itu sudah dilaporkan ke kakaknya sebagai pemilik cafe. Lebih baik jujur kan? Karena kritik dan saran memang kadang perlu walau menyakitkan.

Lagi, aku hendak beli untuk kebutuhan kantor, di toko yang sebelumnya pernah beli bahan baku produksi. Dari dulu aku selalu membeli barang yang sama di toko itu, dan kebetulan barangnya benar, karena hanya ada satu macam bahan tersebut. Untuk kali ini aku sudah memberikan foto bahan yang akan ku beli, admin toko memberikan info stok dan harga bahan tersebut melalui pesan padaku. Aku tak mengecek kode bahan itu, karena aku pikir, kode belum tentu sama dengan bahan, seperti di toko lain. Aku hanya percaya bahan itu ada. 

Aku sampai toko dan mengulang pesanan seperti yang ku maksud agar tidak salah. Kasir bingung saat ku tanya, tidak menguasai spek ternyata, dan memintaku untuk konfirmasi dengan admin yang sebelumnya berhubungan denganku. 

Setelah dibayar, ternyata bahan yang ku beli salah, tidak sesuai gambar, tapi sesuai dengan kode yang tadi ku terima. Ternyata stok bahan yang sebelumnya kosong dan diganti bahan berbeda dengan harga sama. Saat ditanya, admin kurang paham dengan bahan yang sebelumnya. Mungkin lebih baik jika seorang admin penjualan menguasai apapun barang yang dijual agar tidak mengecewakan pembeli, tapi pembeli juga harus lebih teliti lagi, agar tidak salah. Iya kalau bisa diretur, kalau tidak? Rupiah melayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun