Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hapus Aku!

9 Agustus 2024   17:36 Diperbarui: 9 Agustus 2024   17:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku lupa rasanya cinta
Bukan karena sudah lama
Tapi tak mau ingat lalu berlinang air mata

Karena cinta tak selalu indah seperti padma

Seiring bertambah usia
Aku ingin dapat ampun dari seorang manusia
Bolehkah aku begitu?
Jika boleh, ingin ku berhenti menggerutu

Bayangmu dulu di hati
Seiiring berjalannya waktu
Kini mengalir tiada henti
Untuk bermuara ke tempat berbatu

Mengapa kini enggan tersenyum?
Diam, tapi aku tahu kemana tujuan
Tempat berbatu di Sungai Citarum
Untuk berlari dari ampunan

Apa impian terbesar?
Aku yakin, bukan memberi ampun padaku
Bukan juga bertemu gadis bercadar
Melainkan memintaku menghapus namamu di sebuah buku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Maafkan Raketku!

Baca juga: Janjiku pada Semut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun