Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Pesimis, Ayo Berlatih Menulis!

23 Juli 2024   22:50 Diperbarui: 24 Juli 2024   05:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok diskusi saat pelatihan (sumber gambar : dokpri) 

Menulis adalah satu nilai lebih yang bermanfaat untuk profesi apapun. Bayangkan jika satu hari tanpa berita? Menurut Pramoedya Ananta Toer, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama Ia tidak menulis, Ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Komunitas Agenda 18 bekerjasama dengan PT Kanisius Yogyakarta mengadakan Pelatihan Jurnalistik Berperspektif Multikultural gratis di hari Sabtu 20 Juli 2024 hingga Minggu 21 Juli 2024.

Komunitas agenda 18 merupakan ruang komunitas penulis Indonesia. Tempat pelatihan berada di PT Kanisius, yang merupakan penerbit dan percetakan di Yogyakarta. Peserta berusia 17-30 tahun. Minimal lulusan SMA sederajat, yang hadir ada yang masih kuliah S1 maupun S2, sedang mencari pekerjaan dan bekerja, entah itu berhubungan atau tidak dengan jabatan yang sekarang.

Ada yang masih pesimis dalam menulis, ada yang sudah sering menulis, asalkan tertarik dengan dunia jurnalistik. Pendaftarannya pun diperpanjang, yang awalnya 13 Juli 2024 menjadi 15 Juli 2024 pukul 23.59. Ada beberapa peserta yang masih aktif di UKM LPM (Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa) maupun yang sudah alumni.

Meskipun tujuan dari pelatihan ini adalah membantu agar tulisan kita menembus media massa, ada penulis yang tulisannya sudah dimuat di media massa. Sebelum di Yogyakarta, pelatihan sejenis dilaksanakan di Jakarta yang juga menggandeng penerbit di Jakarta. Syarat lain dalam pelatihan di Yogyakarta ini adalah dengan mengirimkan salah satu hasil karya tulis, bisa artikel, cerita pendek, bahkan skripsi juga bisa. Peserta tidak hanya tinggal di Yogyakarta, tetapi ada yang dari luar kota seperti Kudus. Jauh, bukanlah penghalang peserta untuk berlatih. 

Ada yang sering mengerjakan tugas kuliah di PT Kanisius, ada juga yang masih asing dengan PT ini. Tapi sudah diantisipasi oleh panitia, mengadakan technical meeting pada hari Rabu, 17 Juli 2024 pukul 19.00 via zoom, agar lebih mempermudah peserta dalam mengikuti pelatihan. Tidak lupa peserta diminta mengisi formulir pendaftaran melalui Google Form, sekaligus melampirkan karya tulisnya.

Panitia menghimbau agar peserta bisa mengikuti pelatihan selama dua hari, bahkan jika harus izin karena terlambat, harus bisa memiliki catatan atas materi yang tertinggal agar semakin paham dengan apa yang sudah diajarkan, misalnya meminjam catatan temannya. Karya tulis tidak hanya untuk formalitas, tetapi sebagai bahan pertimbangan panitia untuk memilih pendaftar yang bisa menjadi peserta, semacam sistem seleksi.

Peserta dibatasi 35 orang. Fasilitas yang didapat adalah minum, snack, makan, alat tulis, satu buah buku cetakan PT Kanisius dan coaching selama tiga bulan (online sebulan sekali). Jika masih dirasa kurang atau dirasa belum percaya diri dengan tulisan peserta, peserta bisa minta salah satu panitia untuk memberi masukan atas tulisan mereka di luar via zoom.

Bagi peserta yang mengikuti coaching tersebut, akan diberikan e-sertifikat dan akan dikirim ke email peserta. Untuk mengurangi sampah plastik, peserta dihimbau membawa tempat minum sendiri, selain untuk mengambil air mineral berulang kali, bisa juga untuk menyeduh minuman instan yang disediakan seperti teh, kopi, dan coklat bubuk.

Sehabis sesi pertama (sumber gambar : dokpri) 
Sehabis sesi pertama (sumber gambar : dokpri) 

Pelatihan hari pertama

Dibuka dengan perkenalan melalui games, agar peserta tidak hanya mengenal nama, tapi hal yang disukai atau kegiatan yang dilakukan sebelum ikut pelatihan, cara ini bisa sebagai pembelajaran mengingat sesuatu yang baru saja disampaikan teman kita.

Lanjut ke sesi pertama, yaitu mengenal apa itu multikulturalisme yang dijelaskan oleh Ibu Nur Imroatus S, seorang Senior Media Analyst, di Indonesia Indicator. Metode yang diberikan dimulai dengan munculnya empat gambar, Beliau meminta beberapa peserta untuk menjelaskan apa arti gambar yang disediakan di layar. Lalu Beliau menjelaskan singkat tentang arti dari gambar-gambar tersebut.

Sesi kedua, Dasar dan Teknik Jurnalistik oleh Kak Januardi Husin, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Yogyakarta. Beliau menjelaskan tentang menulis dengan cara 5W 1H, cara mendapat berita, larangan dalam menulis berita dll.

Setelah peserta istirahat, peserta dibagi menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok diberikan tugas yang berbeda isu. Ada enam isu, dan peserta tidak bisa memilih. Isu-isu itu antara lain :
1. Isu difabel dengan narasumber staf SIGAB
2. Isu difabel dengan narasumber dari Wahana Keluarga Cerebral Palsy
3. Isu LGBT dengan narasumber pendamping transpuan
4. Isu perempuan dan keberagaman, perempuan dan iklim dengan narasumber dari Solidaritas Perempuan Kinasih Jogja
5. Isu kesetaraan dan kestabilan gender dengan nara sumber dari Tim WCC Rifka Annisa
6. Isu penghayat atau penganut kepercayaan dengan narasumber dari kader LKIS. 

Satu kelompok wajib melakukan wawancara dengan narasumber tersebut sesuai isu yang dipilihkan via zoom. Jam menyesuaikan narasumber, tiap kelompok jamnya bisa berbeda, waktu wawancara satu jam. Pertanyaan yang dibuat juga bebas, tapi panitia juga memberikan beberapa pertanyaan saran, seperti apa yang dilakukan narasumber, kesulitan, kisah sukses dll. 

Tak lupa tiap kelompok merekam hasil wawancara, yang nantinya sebagai panduan menulis artikel, yang menjadi tugas individu. Tugas diketik maksimal dua halaman atau sekitar 250 kata, tak lupa rumus 5W 1H. Tugas dikirim pada hari yang sama, bisa juga diberikan data pendukung dengan sumber lainnya, paling lambat pukul 23.00 ke alamat email panitia, yang akan dibahas esok hari.

Sebelum acara ditutup, peserta diminta menulis perasaan apa selama pelatihan di hari pertama, lalu menempelkan tulisan itu di papan yang telah disediakan. Pelatihan pertama selesai sekitar pukul 16.45.

Sehabis pelatihan hari kedua (sumber gambar : dokpri) 
Sehabis pelatihan hari kedua (sumber gambar : dokpri) 

Pelatihan hari kedua


Peserta diminta membaca kertas yang ditempel hari pertama, bisa tulisan sendiri, bisa tulisan teman. Lalu menulis di kertas lain yang berisi harapan selama pelatihan di hari kedua, lalu ditempel di papan yang sama, letaknya bersebelahan.

Beberapa tulisan dipilih panitia untuk dibaca peserta lain lewat layar di ruangan. Penulis terpilih maju dan menjelaskan tentang apa yang ditulis tersebut. Lalu akan dinilai oleh pembicara yang akan mengisi sesi ketiga. Beliau akan memberikan masukan kepada penulis terpilih untuk menjadikan tulisan tersebut lebih baik dari sebelumnya. 

Saya menjelaskan tulisan saya (sumber gambar : dokpri) 
Saya menjelaskan tulisan saya (sumber gambar : dokpri) 

Sesi ketiga, Menulis Opini dan Menembus Media oleh Bp. Ignatius Haryanto, Dosen Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara. Siapa saja yang punya pertanyaan bagus menurut tiga pembicara, akan mendapatkan buku terbitan PT Kanisius. Pembicara ketiga menjelaskan cara menulis opini, memilih media mana yang akan digunakan dengan anak tangga, memberi tahu buku mana saja yang pernah ditulis pembicara dll. 

Ada juga games menebak nama makanan agar membantu peserta untuk menjawab berdasar gambar yang kreatif dipilih sebagai soalnya. Peserta diminta berdiskusi, tapi dengan kelompok berbeda dengan sebelumnya, tentang isu yang sebelumnya sudah ditulis. Terdiri atas cerita singkat saat wawancara sebelumnya dan tulisan apa yang ditulis. 

Satu kelompok rata-rata berisi enam orang, jadi isu yang diangkat berbeda antara yang satu dengan yang lain. Setelah semua sharing, semua orang dalam kelompok wajib memilih isu yang akan diperdalam, bisa isu yang sama, atau berganti karena tertarik dengan cerita peserta lain dalam satu kelompok. 

Setiap kelompok wajib memberi nama untuk kelompoknya dan perwakilan satu orang untuk nantinya menjelaskan di ruangan ke seluruh peserta. Salah satu wakil kelompok mencatat isu yang dipilih apa dan berapa orang pemilih sebagai data panitia. Setiap peserta yang sudah memilih isu, dihimbau untuk menulis artikel tentang isu itu dan dikirim ke media massa yang dipilih. 

Foto peserta dengan pembicara Bp. Hary (sumber gambar : dokpri) 
Foto peserta dengan pembicara Bp. Hary (sumber gambar : dokpri) 

Pembicara ketiga yaitu Pak Hary, akan memberikan buku karya Beliau sebagai hadiah bagi peserta yang naskahnya pertama kali tayang di media massa. Pelatihan kedua selesai sekitar pukul 16.15. Bisa juga peserta membagikan alamat instagram sebagai sarana komunikasi lebih lanjut dan lebih saling mengenal. 

Peserta seharusnya semakin optimis, tidak pesimis lagi dalam menulis dan tidak putus asa jika tulisannya ditolak media massa. Ditolak media massa yang satu, belum tentu ditolak media massa yang lain. Semangat dan tetap menulis walau belum tentu dibaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun