Ini bukan coblos tentang pemilihan umum Presiden maupun lainnya. Ini beda. Coblos soal pilihan kita dalam berbagi. Selalu ada cerita tentang penjual koran yang aku temui. Entah menyenangkan atau tidak, entah sering bertemu maupun baru sekali bertemu.Â
Cerita pertama, saat aku di lampu merah, di perempatan yang aku sering lalui saat berangkat kerja. Ada mobil berhenti di lampu merah sambil memanggil Bapak penjual koran. Ku kira mau beli, tapi ternyata memberi uang, tanpa menerima koran jualan Beliau. Indah sekali pemandangan pagi ini.Â
Cerita kedua, aku melihat seorang dosen membawa sebuah koran. Beliau bercerita membeli koran tersebut karena yang pertama karena kasihan dan yang kedua untuk bahan anak didiknya dalam memberi materi. Luar biasa.Â
Cerita ketiga, bukan lagi tentang koran, tapi sama-sama tentang pedagang. Pedagang apakah itu? Pedagang es krim ternama yang berkeliling dengan sepeda, tapi tak mau mengayuh sepeda. Beliau rela berjalan mendorong sepeda es krim itu yang bagiku sangat berat. Ada yang tahu alasannya? Rusak? Bukan. Tapi si Eyang Kakung ditemani si Eyang Putri, di belakang Beliau tepatnya. Padahal cuaca sangat panas. Berjalan tanpa apapun saja lelah, apalagi berjalan dengan mendorong sepeda es krim. Wow, bisa Anda bayangkan? Tiba-tiba ada sebuah mobil mendekati mereka. Aku pikir mau beli, ternyata tidak. Penumpang mobil itu memberikan sebotol air mineral untuk mereka berdua. Tidak apa-apa, tidak harus memberi uang atau tidak harus membeli.Â
Kita bisa memilih cara apa saja dalam hal berbagi dengan sesama, terutama para penjual yang masih sepi. Bisa uang atau barang. Atau seperti yang pernah viral di media sosial, membantu mendorong gerobak Bapak yang melewati jalan turun lalu naik. Coblos saja pilihan itu!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H