Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Kau Ukir Itu!

9 Juli 2024   05:25 Diperbarui: 9 Juli 2024   05:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengukir (sumber gambar : diadona.id) 

Aku sudah melihat matamu
Tapi mengapa aku masih rindu?
Lirihnya suaramu masih bergema di telingaku
Entah kenapa aku masih sendu?

Katakan padaku apa yang berubah dalam dirimu!
Kau bukan lagi pahlawanku yang dulu
Menyesalkah kau mengenalku?
Karena matamu berubah sayu

Tak ada lagi binar yang sudi menengokku
Siapa yang mencolok pasang matamu?
Hingga warnanya semerah darahmu
Oh, aku ingat sesuatu

Purnama yang menjadi saksimu
Ia berbisik kepadaku
Tentang keluh kesahmu
Yang tak mampu Kau tuliskan padaku

Perubahan apa yang menggores hatiku?
Yaitu kata perpisahan yang terukir di indah di jemariku
Yang berarti penolakan darimu
Sejuta maafku tak akan membuatmu menghapus ukiran itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun