Menilik kembali di saat hebohnya COVID-19 di tahun 2020 silam, masyarakat terus waswas apakah dirinya terjangkit oleh virus SARS-CoV-2 atau tidak. Padahal, alat tes COVID-19 waktu itu sangatlah terbatas. Jenis tes tidak seberagam sekarang, bahkan bisa sangat terbatas pada wilayah tertentu, terutama kota terpelosok yang fasilitas kesehatannya kurang memadai.
Di sisi lain, biaya yang diperlukan untuk melakukan tes masih sangat mahal. Hal tersebut cukup untuk membuat kita enggan untuk melakukan tes COVID-19, mengingat tidak sedikit orang Indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah masa pandemi.
Namun, kalau kalian masih ingat, ada ‘penyelamat’ pada masa awal pandemi. Yap, tepat sekali! Rapid test antibodi dulunya sempat sering banget digunakan sebagai syarat untuk berpergian karena harganya yang paling ramah di kantong.
Apa itu rapid test antibodi?
Rapid test antibodi adalah jenis tes rapid yang mendeteksi keberadaan antibodi tubuh sebagai penanda apakah seseorang terserang penyakit tertentu. Jika virus adalah penjahat, antibodi diibaratkan sebagai polisi yang akan menangkap penjahat dan melindungi tubuh kita dari ancaman, lho!
Secara spesifik, jenis polisi yang menjadi patokan adalah IgM dan IgG. Bedanya, polisi ini membutuhkan waktu selama beberapa hari untuk membentuk pasukan yang kuat. Pada IgM COVID-19, dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 6 hari untuk membentuk kekebalan tubuh pertama khusus terhadap virus SARS-CoV-2. Sementara itu, untuk menangkal virus dengan lebih baik dan lama, IgG COVID-19 bakalan terbentuk dalam waktu minimal 8 hari.
Selain biaya tes yang terjangkau, rapid test antibodi juga memiliki sejumlah kelebihan lainnya menurut Li dkk. (2020):
- Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus hanya sekitar 15 menit saja
- Alat tes sangat simpel dan praktis
- Mudah digunakan
- Dapat dilakukan di mana saja, termasuk bandara, pelabuhan, stasiun kereta, hingga sekolah
Hal ini menyebabkan rapid test antibodi dulunya kerap digunakan untuk screening dan mengamati perkembangan penyakit COVID-19 pada seseorang. Namun, jika dibandingkan dengan jenis tes COVID-19 lainnya, sayangnya hasil dari rapid test ada kalanya kurang tepat dan rancu dari hasil yang seharusnya.
Apa yang ada di dalam kaset rapid test antibodi SARS-CoV-2?
Di balik kaset rapid test antibodi SARS-CoV-2 yang mampu mendeteksi COVID-19 secara cepat, ada 5 komponen utama pada strip tes:
a. Â Alas belakang
Alas belakang terbuat dari plastik yang berperan sebagai penopang bagi komponen lainnya.
b. Â Pad sampel
Pad sampel merupakan tempat di mana sampel darah pasien akan diteteskan.
c. Â Pad konjugat
Pad konjugat mengandung zat protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas dan IgG kelinci dengan konjugat emas.
d. Â Pad penyerap
Pad penyerap terletak pada ujung strip dan berfungsi untuk menyerap sisa sampel.
e. Â Membran nitroselulosa
Membran ini merupakan tempat di mana sampel darah bergerak melintasi strip tes. Di atas membran ini, terdapat anti IgM dan IgG manusia serta anti IgG kelinci. Jadi, komponen ini dapat menunjukkan kalau kita positif atau negatif COVID-19, nih!
Apa yang terjadi di dalam kaset rapid test antibodi SARS-CoV-2?
Di saat sampel darah seseorang diteteskan di atas pad sampel, ia akan bergerak melewati pad konjugat, membran nitroselulosa, hingga akhirnya sampai ke pad penyerap. Nah, jenis pergerakan yang terjadi disebut dengan chromatographic lateral flow.
Seiring dengan bergeraknya sampel, IgM dan IgG COVID-19 akan berikatan dengan protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas. Kemudian, semua zat pada pad konjugat bergerak menuju membran nitroselulosa.
- Jika protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas membawa IgM COVID-19 pada sampel, mereka akan menempel pada anti IgM manusia. Akibatnya, garis M tampak berwarna.
- Jika protein rekombinan SARS-CoV-2 dengan konjugat emas membawa IgG COVID-19 pada sampel, mereka akan menempel pada anti IgG manusia. Akibatnya, garis G tampak berwarna.
- IgG kelinci dengan konjugat emas akan menempel pada anti IgG kelinci. Akibatnya, garis kontrol tampak berwarna. Garis ini yang akan menjadi penanda bahwa hasil tes sudah valid.
Jika hasilnya positif COVID-19, bagaimana bentuknya?
Jika pada tes strip hanya tampak 1 garis yang berwarna pada C, artinya hasil tes sudah valid. Hasil tes dinilai negatif karena garis M dan G tidak tampak pada strip.
Untuk hasil positif, ternyata ada 3 jenis, lho!
- Yang pertama, jika tampak 2 garis berwarna ungu kemerahan pada C dan M, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgM terhadap COVID-19.
- Yang kedua, jika tampak 2 garis berwarna ungu kemerahan pada C dan G, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgG terhadap COVID-19.
- Yang ketiga, jika tampak 3 garis berwarna ungu kemerahan pada C, G, dan M, artinya orang tersebut positif memiliki antibodi IgG dan IgM terhadap COVID-19.
Tapi eits, jangan salah! Kalau IgM atau/dan IgG COVID-19-nya positif atau reaktif, bukan berarti jika penyakit COVID-19 pasti ada, ya! Hasil tersebut bisa saja kurang tepat karena berbagai alasan, seperti misalnya terdapat antibodi untuk virus lainnya yang serupa. Selain itu, untuk orang yang pernah mengidap COVID-19 sebelumnya atau melakukan vaksinasi, hasil positif bisa disebabkan oleh sudah terbentuknya antibodi sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap virusSARS-CoV-2.
Kalau hasil rapid test negatif atau nonreaktif, bukan pula berarti jika orang tersebut pasti terbebas dari COVID-19. Hal ini bisa terjadi jika memiliki kelainan pada sistem imun atau mungkin baru saja terpapar oleh COVID-19.
Maka dari itu, penting untuk melakukan tes COVID-19 lebih lanjut untuk mengetahui hasil yang tepat.
Ada fakta menarik!
Kaset rapid test antibodi SARS-CoV-2 nggak hanya digunakan untuk mengetahui hasil positif dan negatif COVID-19. Dari kepekatan warna garisnya, kita juga bisa tahu nih kira-kira seberapa tinggi kandungan antibodi IgM dan IgG COVID-19 di dalam tubuh kita.
Akan tetapi, buat mengetahui kadar IgM dan IgG COVID-19 di tubuh secara pasti, tentunya kita harus melakukan tes serologi dahulu ya, sob!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H