Mohon tunggu...
A. Yousuf Kurniawan
A. Yousuf Kurniawan Mohon Tunggu... PNS Dosen -

Masih mencari ilmu dan pengalaman... https://yousufkurniawan.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemuda Jerman yang Terinspirasi dari Letusan Gunung Tambora

9 Januari 2016   18:20 Diperbarui: 9 Januari 2016   18:45 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Justus von Liebig, photograph by F. Hanfstaengl, 1868."][/caption]Pemuda ini baru berusia 13 tahun saat kelaparan parah melanda Eropa tahun 1816. Letusan Gunung Tambora di tahun 1815 mengakibatkan Eropa mengalami apa yang disebut sebagai "the year without summer". Tahun tanpa musim panas. Akibatnya gagal panen di seantero dunia, termasuk Eropa Barat, yang membawa pada bencana kelaparan yang parah. Ia yakin bahwa ilmu kimia yang menjadi kegemarannya  ini akan mampu mengatasi permasalahan kesediaan pangan.

Pemuda ini adalah Justus Freiherr Liebig. Lahir di Darmstadt pada 13 Mei 1803. Ayahnya seorang suplier obat-obatan dan bahan pewarna. Kesukaan Liebig pada kimia berawal dari mengamati pembuatan bahan pewarna dengan unsur-unsur kimia yang dilakukan ayahnya. Pada umur 14 tahun, semua literatur kimia di Darmstadt Library sudah dibaca habis dan semua eksperimen kimia telah diulanginya. Ketertarikannya pada ilmu kimia membawanya berpetualang menggali ilmu kimia ke Heppenheim, Bonn, dan Erlangen.

Tahun 1822, Liebig pergi ke Paris untuk belajar di bawah bimbingan Guy-Lusac, ilmuwan Perancis, yang mengubah hidupnya. Karena kecemerlangannya dan kerja kerasnya, Guy-Lussac (dan Humbolt) merekomendasikannya ke Grand Duke Lugwig di Hessen, dan Liebig pun diangkat menjadi Professor Extraordinary of Chemistry di University of Giessen pada tahun 1824. Saat itu umurnya baru 21 tahun. Disinilah dia mulai menerapkan ilmu kimia untuk mengatasi problem riil di masyarakat, yaitu: kesediaan pangan, sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

Liebig berhasil menyempurnakan teori humus yang saat itu dianggap sebagai satu-satunya sumber nutrisi tanaman. Menurut teori Liebig tentang nutrisi mineral, senyawa kimia N, P dan K adalah senyawa penting dalam pertumbuhan tanaman, sementara senyawa C bersumber dari udara dan H dari air. Teori ini berkembang menyempurnakan Hukum Minimum (Law of Minimum), dimana pertumbuhan tanaman tidak dipengaruhi oleh banyaknya sumberdaya tetapi oleh unsur mineral tertentu yang langka terdapat di tanah. Prinsip ini mendorong Liebig untuk menemukan pupuk buatan nitrogen dari amonia.

Penelitiannya tentang fisiologi dan patologi hewan dengan pendekatan kimia organik menjadi pelopor untuk peningkatan produksi ternak. Penjelasannya tentang metabolisme pada hewan membawa kesimpulan bahwa sebagaimana tumbuhan berfotosintesis (dengan bantuan N) menghasilkan zat tepung, binatang pun mampu mensintesa lemak dari gula dan zat tepung. Teori ini juga berlaku pada manusia yang membawanya ke penelitian tentang pengaturan asupan makanan (diet) dan cara memasak makanan yang tepat.

Penelitian selanjutnya pada kimia hewani membawanya pada penjelasan tentang proses fermentasi dan dekomposisi organik secara kimiawi. Hasilnya adalah teknologi penyimpanan dan cara pengolahan produk hewani yang tidak mengurangi kandungan gizi. Liebig berpendapat bahwa daging yang diekstrak menjadi cairan (juice) lebih bergizi, lebih praktis, dan lebih murah dibandingkan dengan pengawetan biasa. Atas dasar inilah Liebig mendirikan Liebig's Extract of Meat Company untuk menyediakan sumber gizi hewani yang murah untuk masyarakat miskin. Bekerjasama dengan beberapa ilmuwan dan pengusaha di Eropa, perusahaan ini membeli daging berharga murah di suatu negara dan menjualnya di negara Eropa lain yang harga dagingnya mahal.

Tahun 1852, Liebig ditunjuk King Maximillian II of Bavaria untuk bekerja di Ludwig Maximillian University of Munich, sekaligus menjadi penasihat ilmiah raja. Liebig meninggal tahun 1873 di Munich dan dimakamkan di sana.

Liebig adalah seorang ilmuwan yang luar biasa. Sebagai seorang ahli kimia, beliau berhasil menerapkan ilmu kimia di bidang biologi dan pertanian. Liebig adalah Bapak dari Kimia Organik. Selain itu, Liebig adalah seorang pendidik yang handal, yang mempelopori laboratorium kimia yang lebih modern dan lebih berorientasi pada pendidikan. Dia adalah guru kimia terhebat sepanjang masa.

Atas jasa-jasanya inilah namanya diabadikan pada University of Giessen, sehingga universitas tersebut berubah namanya menjadi “Justus-Liebig-Universität Giessen” sejak berakhirnya Perang Dunia II hingga sekarang.

Referensi:
Royal Society of London (January 1, 1875). "Obituary Notices of Fellows Deceased". Proceedings of the Royal Society of London (1854–1905) 24: xxvii–xxxvii. Retrieved 8 Januari 2015.

Britannica

Justus-Liebig-Universität Giessen

The Economist

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun