Orang Jerman juga akan sangat ramah bila ada orang asing yang berbahasa Jerman dengan baik dan lancar. Tapi keramahtamahan akan hilang bila mereka tahu kalau kita telah tinggal lebih dari satu tahun tapi belum bisa juga bahasa Jerman.
"You are studying and working in Germany, and yet you can't speak Deutsch..! It's not nice..".
Tapi hal ini tidak belaku kalau kita pergi ke dokter praktek. Mereka tetap ramah melayani kok... he.. he..
Keine photo... No photo...
Umumnya di Indonesia, kita akan senang, senyum-senyum, atau cuek, jika ada seseorang yang tiba-tiba memotret kita di tempat umum. Ya..., siapa tau itu talent yang lagi cari calon model atau artis sinetron.
Di Jerman, orang merasa tidak nyaman dan tidak suka jika tiba-tiba difoto tanpa ijin. Salah-salah mereka akan menegur dan meminta untuk menghapus foto, atau langsung melaporkannya ke polisi. Memang memfoto orang di tempat publik tidak dilarang. Tapi mempublish dan mengupload foto yang identifiable ke internet, media sosial, dan media lainnya, tanpa ijin itu dilarang. Orang berhak menuntut kita untuk menghapus foto atau menuntut ke pengadilan. Yah..., bisa dikatakan Jerman merupakan negara yang "tidak ramah" untuk penggemar portrait street photography.
Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi para selebritis. Kita tetap bebas memfoto mereka di tempat umum dan mengupload fotonya. Alasannya, publik berhak tahu tentang kehidupan selebritis. Hmm.. ada yang tertarik jadi paparazzi...?
Oh ya..., mengambil foto di tempat privat (rumah, apartemen, dll) tanpa ijin itu dilarang di Jerman. Untuk itu hati-hatilah, bagi peserta au pair atau pertukaran pelajar, pastikan memperoleh ijin terlebih dahulu sebelum memposting foto keluarga Jermannya di facebook, instagram, twitter, dll.
(Giessen, 2015)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H