Mohon tunggu...
Dekranasda Sleman
Dekranasda Sleman Mohon Tunggu... Lainnya - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sleman

Marketing, Public Relations, Coorporate Social Responsibility, Media, and Journalist

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Pandemi Membuat Es Cendol Tak Lagi Segar

27 Juni 2021   08:01 Diperbarui: 28 Juni 2021   09:26 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Pak Alex (dokpri)

Ia juga menambahkan tak tertarik untuk mendaftarkan warungnya pada aplikasi ojek online. Bahkan, ia juga tak tertarik untuk mengembangkan usaha, seperti membuka cabang.

"Saya masih bisa bertahan kok dengan seperti ini. Semua yang saya bangun sejak awal masih bisa menghidupi saya dan keluarga. Saya masih ingin mempetahankan semua yang saya bangun dari awal tanpa perubahan," imbuhnya.

Ia juga menutukan cara beradaptasinya di masa pandemi. Ia mengatakan, penerapan protokol kesehatan di warungnya untuk menjaga kesehatannya dan juga kesehatan pelangannya sangatlah penting. Ia tidak pernah melepaskan maskernya selama ia berjualan. Ia juga menyediakan wastafel yang disertai sabun untuk pelanggan mencuci tangannya.

Selain wastafel, ia juga menempelkan tulisan yang berisi imbauan untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ia juga menambahkan, bahwa ia selalu mencuci tangan setelah menerima uang dari pelanggan.

"Saya juga ngeri lihat berita tentang covid di tv. Saya juga takut kalau saya positif terus menulari keluarga saya. Maka dari itu, saya menerapkan protokol sesuai dengan anjuran pemerintah," ujarnya.

Pak Alex mengatakan kalau covid ini memang benar-benar nyata. Ia juga mengatakan tak habis pikir dengan orang-orang yang masih menganggap covid ini sepele dengan melanggar protokol kesehatan. Maka, ia sering kali mengingatkan pelanggannya yang melanggar protokol kesehatan, seperti tak cuci tangan dulu, masuk tak pakai masker, dan juga duduk berjejeran.

"Saya itu dah kasih tanda-tanda silang merah di kursi yang ga boleh diduduki, tapi masih aja banyak orang yang duduknya pada berjejer. Ya, saya ingatkan pelan-pelan tentang protokol kesehatan, terutama jaga jarak," ujar Pak Alex.

Pak Alex menuturkan, bahwa ia tak tahu lagi harus menaruh harap mengenai covid ini pada siapa lagi. Ia sudah berusaha dan beradaptasi sebisa mungkin yang ia lakukan. Akan tetapi, ia mengatakan tak boleh menyerah dan harus tetap berjuang.

"Saya sudah melakukan semampu saya, masih dikasih rezeki sama Yang Di Atas saya sudah sangat bersyukur. Dalam keadaan apa pun kita memang harus bersyukur, mau dikasih sedikit ataupun banyak," ujarnya.

Penulis bersama Pak Alex (dokpri)
Penulis bersama Pak Alex (dokpri)

Pak Alex tentu saja berharap agar pandemi ini dapat segera selesai dan dapat kembali seperti sebelum adanya pandemi. Ia juga mengatakan, tidak pernah sekalipun mengharapkan bantuan dari pemerintah yang sering salah sasaran dan tidak dapat diharapkan. Meskipun tak berharap, jika ada dan mendapatkan bantuan dari pemerintah untuknya, ia akan sangat berterima kasih.

Ia mengatakan, jika ia masih mampu berusaha dengan kaki dan tangannya sendiri, meski dalam kondisi tersulit sekalipun, ia tak akan pernah menyerah. "Kalau saya masih diberi kesempatan untuk berjuang, ya saya akan terus berjuang. Saya ngga kenal kata menyerah," ucapnya dengan penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun