Mohon tunggu...
Dekranasda Sleman
Dekranasda Sleman Mohon Tunggu... Lainnya - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sleman

Marketing, Public Relations, Coorporate Social Responsibility, Media, and Journalist

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Maraknya Peretasan Data Pribadi, Berikut Cara Mencegahnya

25 Juni 2021   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2021   03:18 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gobankingrates.com

Di zaman yang serba digital ini, sebagian besar transaksi dilakukan melalui internet yang mana telah membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Apalagi di masa pandemi covid19 ini, transaksi digital jelas bukanlah hal yang dapat dipungkiri. Namun di sisi lain, hal tersebut juga dapat membahayakan hidup kita. Apakah kalian tau mengapa demikian? 

Ada risiko tinggi bahwa data pribadi kalian mungkin akan terekspos oleh hacker. Para hacker menggunakan berbagai macam cara untuk mencuri data korbannya. Nah pada artikel kali ini, kami akan menyajikan 5 cara yang digunakan oleh hacker untuk meretas data, serta bagaimana cara agar data kalian aman dan terhindar dari peretasan di dunia maya.

Berikut 5 cara yang biasa digunakan oleh hacker atau peretas untuk meretas data pribadi, serta cara untuk mencegahnya.

  • Melalui Email
    Sumber: spokeo.com
    Sumber: spokeo.com

Hacker memiliki beragam cara untuk meretas data pribadi korbannya. Salah satunya yaitu dengan mengirim email menyesatkan kepada calon korbannya, yang membuat si calon korban meng-klik link pada email tersebut. 

Email tersebut membuat calon korban merasa seperti sedang dikirim email oleh pihak bank resmi yang memintanya untuk mengisi data anda sebagai nasabah bank, untuk memverifikasi identitas calon korban. Jika ia tidak melakukannya maka kartu ATM nya akan diblokir. Ketika calon korban meng-klik link pada email tersebut, ia akan diarahkan ke halaman yang telah dibuat oleh hacker sedemikian rupa. Jika si calon korban mengisi data pribadinya di sana, datanya akan langsung dikirim ke peretas, dan bukan bank.

Terkadang hacker juga melampirkan sesuatu pada email yang dikirim ke calon korbannya. Segera setelah si calon korban mengunduh lampiran tersebut, malware akan diinstal dan kemudian mencuri data pribadi dari ponsel si calon korban.

Tips: Selalu cari domain atau ejaan di id email. Jika kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan, maka hindarilah dan jangan meng-klik link tersebut. Jangan mengunduh file dari sumber yang tidak tepercaya. Luangkan waktu kalian untuk memahami skenarionya.

  • Perangkat Lunak Perusak / Malware
    Sumber: betanews.com
    Sumber: betanews.com

Cara lain yang digunakan hacker untuk meretas data korbannya ialah dengan membuat perangkat lunak atau software berbahaya yang dapat mencuri data dari ponsel calon korbannya. Perangkat lunak tersebut dapat menghapus informasi dari ponsel kalian, atau melacak lokasi perangkat kalian secara diam-diam, serta memperbarui fungsi inti dari ponsel kalian. Dengan meng-klik iklan yang ilegal, pop-up, atau dengan menginstal perangkat lunak bajakan yang menimbulkan program berbahaya.

Tips: Disarankan untuk menggunakan anti-virus pada ponsel kalian. meskipun berbayar, namun tidak memerlukan banyak biaya dan tentunya untuk menghindari peretasan, hal tersebut tentunya sangat setimpal. Hindari meng-klik pop-up, jangan mengunduh perangkat lunak bajakan, serta selalu perbarui aplikasi dan sistem operasi kalian.

  • Aplikasi Berbahaya
    Sumber: appinformers.com
    Sumber: appinformers.com

Apakah menurut kalian setiap aplikasi di Google Play Store atau App Store merupakan aplikasi asli? Tidak semua aplikasi di play store aman digunakan. Aplikasi tersebut mungkin berisi cuplikan kode yang dapat memasang malware di ponsel, dan mencuri data dari ponsel kalian. Aplikasi ini meminta kalian berbagai izin untuk mengakses perangkat kalian dan kemudian data kalian akan disalahgunakan oleh distributor pembuat aplikasi tersebut.

Tips: Selalu periksa izin yang diperlukan ketika kalian mengunduh aplikasi baru apa pun. Hindari mengunduh aplikasi mana pun yang mengatasnamakan dari pihak ketiga, serta jangan pernah mengunduh aplikasi bajakan meskipun fitur yang ditawarkan sangat menggiurkan.

  • Melalui Panggilan atau Pesan
    Sumber: cyberidguard.com
    Sumber: cyberidguard.com

Kalian mungkin pernah mendapatkan panggilan atau pesan bahwa kartu perdana kalian akan diblokir atau kalian telah memenangkan hadiah karena mengisi pulsa. Mereka akan meminta kata sandi internet banking kalian, atau kode OTP kalian untuk mendapatkan akses ke akun internet banking kalian. Begitu si peretas mendapatkan data pribadi kalian, data tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan buruk, seperti melakukan pinjaman yang mengatasnamakan nama kalian. Terkadang kalian mungkin mendapatkan tautan atau link dalam pesan yang dapat mengarahkan kalian menuju halaman situs web yang terlihat sangat meyakinkan.

Tips: Jangan pernah membagikan informasi pribadi apa pun saat menelepon dan mengirim pesan dengan orang yang tidak kalian kenal. Verifikasi informasi dari pengirim sebelum meng-klik pesan atau memasuki tautan apa pun. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada orang yang mengatasnamakan pihak ketiga mana pun melalui panggilan atau pesan.

  • Wi-Fi Gratis
    Sumber: gobankingrates.com
    Sumber: gobankingrates.com

Kita semua tentunya senang ketika mendengar kata "gratis" dan hal yang sama berlaku di sini. Kita mendapatkan layanan wi-fi gratis hampir di setiap kafe ataupun coffe shop yang kita kunjungi. Menghubungkan sistem kalian ke jaringan yang tidak aman meningkatkan kemungkinan data kalian diretas. Seorang peretas dapat memperoleh akses ke akun sosial media kalian, mendapatkan kata sandi, serta mendapatkan nomer rekening bank kalian.

Tips: Jangan pernah hubungkan ponsel kalian ke wi-fi terbuka atau wi-fi gratis. Hanya karena wi-fi tersebut gratis, bukan berarti wi-fi tersebut aman. Jika kalian menggunakan wi-fi publik atau wi-fi umum, hindari transaksi bank atau akses informasi penting apa pun.

Nah, itulah beberapa cara yang biasa dilakukan oleh hacker atau peretas untuk meretas data pribadi kalian. Kita mungkin seringkali tergiur dengan apa yang ditawarkan oleh sebuah aplikasi bajakan atau pesan dari pihak tertentu, sampai terkadang kita sendiri tidak memikirkan bahwa hal tersebut justru sangat beresiko dan bahkan dapat membahayakan data pribadi, serta keamanan ponsel kita.

Ingatlah, bahwa keamanan ponsel kalian ada di tangan kalian sendiri. Tetap waspada sepanjang waktu, dan jangan pernah mudah tergiur oleh tawaran menarik serta informasi dari sumber yang tidak valid.

Jika artikel ini bermanfaat, tinggalkan respon serta jejak pada kolom komentar dibawah. Tetap jaga kesehatan, tetap menjadi pengguna internet yang pandai, dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun