Mohon tunggu...
Dekranasda Sleman
Dekranasda Sleman Mohon Tunggu... Lainnya - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sleman

Marketing, Public Relations, Coorporate Social Responsibility, Media, and Journalist

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rekomendasi Film untuk Self-Healing

28 Mei 2021   21:19 Diperbarui: 2 Juni 2021   16:36 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hi dear, bagaimana kabar kalian hari ini? semoga masih betah menjalani hari-hari berdampingan dengan pandemi covid19 ya. Menghabiskan waktu di tengah kondisi pembatasan sosial membuat kita sangat bosan. Segala bentuk aktivitas baru tentu sudah dilakukan mulai dari memasak, berolahraga, bersepeda hingga menonton film. 

Tak terhitung sudah berapa film yang telah kita tonton untuk menghilangkan rasa bosan. Seperti yang kita tahu, hidup berdampingan dengan pandemi tentu menjadi suatu hal yang berat bagi kita semua terlebih beberapa dari kita harus melewati itu sendirian, sehingga kehidupan kita pun ikut berubah. 

Namun jangan khawatir dear, kami akan merekomendasikan tontonan yang bertemakan self-healing, sehingga tidak hanya dapat membuat kalian merasa lebih baik, namun juga dapat membuat kalian kembali fokus akan goals kalian dalam self-improvement. Selain itu juga sebagai pengingat bahwa kalian tidak sendirian.

Berikut rekomendasi 4 film yang wajib ditonton untuk self-healing spesial untuk kamu.

Little Forest (tahun 2018)
Merupakan adaptasi film Jepang dengan judul yang sama. Little Forest tidak memiliki plot twist yang mengejutkan ataupun alur cerita yang menegangkan. Dalam film ini menceritakan Hye-Won yang memutuskan pulang kampung karena tertekan dalam menjalani kehidupan di perkotaan. 

Dilengkapi dengan visual yang luar biasa menyenangkan, ia menjalani gaya hidup slow living dimana ia mulai bercocok tanam dan memakan dari bahan-bahan makanan yang ia tanam dan petik sendiri. Darisitulah ia mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Film ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang menyukai suasana pedesaan dan pemandangan asri yang menyejukkan mata, sehingga cocok untuk mengobati rindu akan kampung halaman. Film ini juga menjadi tontonan yang bagus untuk self-healing loh dear.

Groundhog Day (tahun 1993)

Groundhog Day sendiri merupakan sebuah festival perayaan yang berasal dari Jerman, yang menandakan bahwa musim semi akan tiba, dengan ditandai munculnya seekor marmut tanah dari lubang pada saat cuaca berawan. Pada film ini diceritakan terdapat seorang jurnalis TV yang angkuh, egois, serta ambisius yang sedang meliput Groundhog Day di sebuah kota kecil beserta 2 orang kru lainnya. 

Diperankan oleh Bill Murray, film ini menceritakan mengenai bagaimana perkembangan diri terjadi ketika kita sedang mengalami rasa sakit atau mengalami kejadian tak terduga sehingga memotivasi kita untuk mengambil resiko dengan melakukan sesuatu yang baru dalam situasi yang sama. 

Seringkali kita menyakiti diri kita sendiri dengan tidak belajar dari kesalahan kita. Dalam Film Groundhog Day, perjalanan pertumbuhan karakter pribadi yang lambat dan menyakitkan, diilustrasikan dengan indah dalam karakter phil yang dipaksa untuk menjalani hari yang sama berulang kali sampai dia melakukannya dengan benar.

A Beautiful Mind (tahun 2001)
 A Beautiful Mind merupakan sebuah film biografi John Nash, seorang matematikawan brilian yang memenangkan hadiah Nobel untuk matematika. Kisah inspiratif ini menghidupkan kembali perjalanan menyakitkan Nash dalam menerima, memahami, dan belajar mengelola skizofrenia paranoid yang dideritanya. Sekilas kehidupannya terlihat seperti orang pada umumnya, seperti memiliki seorang istri dan anak laki-laki. 

Sebagai seorang matematikawan ia diharuskan untuk memecahkan kriptografi dan mengajar sebagai dosen. Hidupnya mulai berubah ketika penyakit skizofrenia mulai menggerogoti pikirannya. Dalam proses menghadapinya, Nash belajar bahwa pengobatan dapat membantu ketika pikirannya sedang menciptakan delusi dan halusinasi yang tidak nyata. Dalam film ini diceritakan Nash telah belajar bagaimana menjalani kehidupan yang terkendali meskipun menderita penyakit mental yang serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun