Dalam simulasi ini, mereka mempraktikkan bagaimana menyampaikan informasi kesehatan kepada teman-teman sebayanya. Melalui permainan peran ini, para kader belajar cara berkomunikasi yang efektif agar pesan kesehatan tentang diabetes dapat disampaikan dengan baik dan mudah diterima. Hal ini sangat penting karena remaja cenderung lebih mudah memahami pesan dari sesama teman sebaya.
Sesi praktik ini diakhiri dengan post-test untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan mereka setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dari hasil post-test ini, terlihat bahwa lebih dari setengah peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan metode penyampaian materi yang tidak hanya berbasis teori tetapi juga praktik langsung.
Hasil Program: Peningkatan Pengetahuan dan Pembentukan Agen Perubahan di Sekolah
Dari hasil post-test yang dilakukan, terlihat bahwa program ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang diabetes dan peran mereka sebagai Kader Kesehatan Remaja. Dari 20 siswa yang mengikuti kegiatan, 11 orang menunjukkan peningkatan nilai pengetahuan. Sementara itu, 9 siswa lainnya berhasil mempertahankan skor tinggi mereka yang sudah bagus sejak awal. Ini adalah pencapaian yang membanggakan karena menunjukkan bahwa para kader sudah memiliki dasar pengetahuan yang baik dan berhasil meningkatkan pemahaman mereka selama pelatihan.
Para kader kesehatan remaja ini kini telah resmi dilantik dengan simbol penyematan pin sebagai anggota Kader Kesehatan Remaja. Selain itu, mereka juga menerima sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka. Penyerahan pin dan sertifikat ini bukan sekadar simbol, tetapi diharapkan menjadi motivasi bagi para kader untuk terus berperan sebagai duta kesehatan di sekolah mereka.
Rencana Tindak Lanjut dan Harapan Masa Depan
Program ini tidak berakhir begitu saja. Ke depannya, tim pengabdi berencana untuk terus mendampingi para kader melalui grup komunikasi online, seperti WhatsApp, agar bisa memantau perkembangan mereka dan memberikan dukungan jika dibutuhkan. Pada bulan Oktober 2024, akan dilakukan monitoring lanjutan untuk memastikan para kader tetap aktif dalam menjalankan peran mereka. Selain itu, pada peringatan Hari Diabetes Se-Dunia yang jatuh pada 14 November 2024, para kader akan mengadakan kampanye media sosial tentang pencegahan diabetes pada remaja.
Dalam rencana jangka panjang, tim juga berencana untuk menghasilkan "Buku Pintar Cegah Diabetes" yang akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan menjadi panduan kesehatan bagi remaja. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi sekolah-sekolah lain untuk melakukan program serupa, sehingga program pemberdayaan ini bisa meluas ke sekolah-sekolah lainnya di Kota Semarang atau bahkan di daerah lain.
Melalui program pemberdayaan Kader Kesehatan Remaja, diharapkan remaja tidak hanya menjadi penerima informasi tetapi juga penyebar pengetahuan tentang kesehatan kepada lingkungan sekitarnya. Sebagai generasi muda yang aktif dan peduli, mereka kini telah menjadi agen perubahan di sekolah mereka, mengedukasi teman-teman sebaya tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan mencegah diabetes sejak dini.
Program ini adalah langkah kecil yang diharapkan akan membawa dampak besar dalam menciptakan generasi muda yang sadar kesehatan. Dengan kerjasama berbagai pihak, mulai dari sekolah, tenaga medis, hingga institusi pendidikan, masa depan yang lebih sehat dan bebas dari diabetes bukanlah sekadar impian. Semoga program ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk turut membangun generasi muda yang sehat dan kuat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H