Mengapa Diabetes pada Remaja Perlu Diperhatikan ?
Diabetes Melitus, atau yang sering disebut sebagai penyakit gula, adalah salah satu penyakit yang semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya orang dewasa, anak muda bahkan remaja kini rentan terkena penyakit ini. Menurut data tahun 2022, Kota Semarang sendiri mencatat lebih dari 40 ribu kasus diabetes, dengan peningkatan yang cukup signifikan pada kalangan remaja. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru bahwa gaya hidup modern, yang cenderung kurang aktivitas fisik dan pola makan tinggi gula, telah berpengaruh pada kesehatan anak-anak muda. Oleh karena itu, perlu adanya langkah yang dapat langsung menjangkau kelompok remaja agar mereka lebih peduli dan berperan aktif dalam menjaga kesehatannya sendiri.
Membangun Solusi Lewat Pemberdayaan Kader Kesehatan Remaja (KKR)
Melihat tantangan kesehatan di kalangan remaja, tim yang diketuai oleh Zefan Adiputra Golo, S.KM, M.Kes, bersama anggota dari Poltekkes Kemenkes Semarang, menciptakan program pemberdayaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) di wilayah Banyumanik, Kota Semarang. Program ini dirancang agar para remaja menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pengetahuan tentang diabetes, khususnya cara mencegah penyakit ini sejak dini.
Ide besar dari program ini adalah melibatkan langsung remaja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam kegiatan edukasi kesehatan. Para remaja yang terpilih akan dilatih dan dibekali pengetahuan tentang bahaya diabetes serta bagaimana mereka bisa menjadi duta kesehatan di sekolah. Mereka akan berperan sebagai Kader Kesehatan Remaja yang siap memberikan penyuluhan sederhana tentang kesehatan kepada teman-teman mereka. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam membentuk generasi muda yang sehat dan sadar akan bahaya penyakit diabetes.
Pelaksanaan Program: Antusiasme dan Semangat Belajar Para Kader
Pada tanggal 22 Agustus 2024, kegiatan utama program ini dilaksanakan di SMP Negeri 12 Banyumanik. Sebanyak 20 siswa, yang juga merupakan anggota aktif Palang Merah Remaja (PMR), dipilih sebagai calon Kader Kesehatan Remaja. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari pembukaan acara hingga sesi-sesi penyuluhan yang menarik dan penuh edukasi.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan hangat oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Banyumanik, yang menekankan pentingnya peran remaja dalam menjaga kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Hal ini disambut antusias oleh para peserta yang merasa bangga bisa terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat ini. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi utama dari narasumber ahli, yaitu dr. Jessica Juan, M.Si. Med. Beliau menjelaskan tentang apa itu Diabetes Melitus, gejala-gejalanya, faktor risiko yang menyebabkan penyakit ini, serta cara-cara pencegahan yang bisa dilakukan sejak usia dini.
Selama sesi ini, para siswa sangat antusias, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap topik yang dibahas. Sesi ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh nyata bagaimana gaya hidup sehat bisa mencegah risiko diabetes. Dengan gaya penjelasan yang mudah dimengerti, dr. Jessica mampu membuat peserta memahami bahwa kesehatan itu adalah pilihan yang bisa mereka lakukan setiap hari.
Sesi Latihan Praktik dan Simulasi: Belajar Menjadi Penyuluh Kesehatan
Tidak hanya berhenti pada teori, kegiatan ini juga menekankan praktik langsung. Setelah mendapatkan pemahaman dasar tentang diabetes, para kader remaja dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan simulasi penyuluhan. Setiap kelompok didampingi oleh fasilitator dari tim pengabdi yang akan memandu mereka saat melakukan role-play atau simulasi penyuluhan.