Mohon tunggu...
yuda ramadani
yuda ramadani Mohon Tunggu... -

saya adalah saya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kerikil Tumpul Lebih Bahaya dari Pada Kerikil Tajam

19 Mei 2013   11:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan di dunia ini manusia selalu di hadapkan dengan berbagai masalah dan rintangan. Beberapa orang atau beberapa penyair mengumpamakan masalah yang muncul sebagai kerikil - kerikil sandungan dalam perjalan hidup manusia.

Padahal pada kenyataannya kerikil itu tak selalu tajam. Dan kerikil yang menjadi rintangan tak hanya kerikil tajam yang menjadi sandungam, tapi masih ada kerikil tumpul nan licin yang bisa membuat langkah terpeleset dan terperosok.

Begitu juga dengan masalah, masalah yang datang dan menyerang secara tegas dan nyata selalu menjadi sandungan berat dalam kehidupan. Namun sebenarnya di samping itu ada masalah  yang datang dan menyerang manusia entah dari arah mana, dengan pukulan yang lemah tapi mematikan. Masalah seperti ini biasanya datang menyerang dengan bentuk penuh keambiguan dan penuh ketidakpastian.

Mengahadapi Masalah yang tumpul jelas lebih sulit daripada menghadapi Masalah yang tajam. betapa tidak, kita akan dapat menghalau malasah yang menyerang kita secara nyata dan tegas walaupun kadang tidak mudah. Lantas bagaimana dengan masalah yang diibaratkan sebagai kerikil tumpul, yang satu ini jelas lebih sulit dihadapi karena kita tak tahu dari arah mana serangannya dan seperti apa bentuknya.

hanya sebuah catatatan  dari sebuah pemikiran sederhana, enjoy

follow my twitter @youda19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun