Mohon tunggu...
YoubaMono
YoubaMono Mohon Tunggu... Mahasiswa - penikmat senja

Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri kita dan Mulailah saat ini juga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dagelan

10 Oktober 2021   17:48 Diperbarui: 10 Oktober 2021   17:53 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deburan debu mengeruhkan pandangan

Desing senapan saling bersautan

Aroma mesiu terbang menyedatkan

Gemuruh ledakan memekikan pendengaran

Mayat-mayat berserakan bak dedauan yang jatuh terhempas angin topan

Jeritan menyayat hati merongrong kesakitan

Darah segar tumpah melumuri tanah yang kering akan perdamaian

Peluru panas singgah merobek daging yang dulu merasakan kehangatan

Selongsong peluru kosong jatuh berhamburan

Banyak nisan yang akan terpajang di pemakaman

Atau berakhir di tempat pembuangan

Rumah-rumah hancur meninggalkan kisah kebersamaan

Jejak para pasukan membekas, mengukir sejarah kelam pembantaian

Titah dua Jenderal saling berkobar membakar Jiwa yang ketakutan

Memperjuangkan ideologi yang saling bertabrakan?

Atau Haus akan Mulianya Kekuasaan?

Wayang bergerak sesuai keinginan Sang Dalang

Cerita selesai dalang pun menghilang

Kehidupan layaknya menonton sebuah dagelan

Setelah puas waktunya pulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun