Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka untuk yang Mau Golput

21 Januari 2019   01:12 Diperbarui: 21 Januari 2019   02:28 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hi Guys

Politik memang masalah yang sangat pelik. Ketika kita berada di kancah perputaran politik maka kita akan terjebak dalam permainan intrik yang complicated, baik itu dari pihak lawan, rekan sekoalisi bahkan dari individu sesama partai. Tidak ada teman abadi dalam politik. Yang ada adalah syahwat kekuasaan semata.

Begitulah yang sekarang ini dialami Jokowi. Dia memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya. Karena itu adalah pilihan terbaik. Kalkulasi politik membuat beliau memilih Ma'ruf. Kenapa? Karena berondongan fitnah PKI, anti islam, antek asing dan kriminalisasi ulama terlalu berat dan Ma'ruflah satu-satunya tokoh yang tepat untuk menetralisir fitnah tersebut.

Saya tau bahwa kita, pendukung Ahok dan Jokowi, terlalu menggunakan sudut pandang personal. Kita jadi possesif dan menuntut terlalu banyak pada jokowi. Saya mengerti kalian sangat terluka atas keputusan Jokowi. Kita semua tau bahwa Fatwa Ma'ruflah yang telah membuat Ahok masuk bui. Percayalah! Saya juga merasakan kesakitan itu.

Tapi kita juga harus mengerti bahwa ini adalah pilihan yang sangat berat namun harus dilakukan. Di akar rumput, sudah terlalu banyak orang yang percaya bahwa Jokowi musuh islam. Put yourself in his shoes. Perlu diketahui bahwa Koh Ahok pun mendukung keputusan Jokowi bahkan menurut kabar, Koh Ahok juga bersedia berkampanye untuk Kyai Ma'ruf. Luar biasa, kan? Lalu kenapa kita tidak mengikuti keteladanan Koh Ahok?

Saya juga memahami bahwa luka kalian semakin bernanah ketika presiden kita membebaskan Abu Bakar Ba'syir. Saya melihat ekspresi kekecewaan yang kalian tuliskan di social media.  Saya membaca ancaman kalian bahwa kalian semua akan beramai-ramai memilih golput.

Tweet Denny Siregar
Tweet Denny Siregar
Teman-teman sekalian

Di pilpres ini kita hanya mempunyai dua calon. Sejak awal kita sudah sepakat ingin memilih Jokowi sebab dia adalah pilihan yang lebih baik. Kita berharap Jokowi memimpin 1 periode lagi karena kita mempunyai keyakinan bahwa dia adalah orang baik yang mampu memberi kebaikan bagi negeri ini.

Lalu kenapa ancaman golput itu harus dilampiaskan di social media? Tidakkah kalian memahami bahwa postingan tersebut menjadi bahan gorengan dari kubu sebelah sana? Tidakkah kalian menyadari bahwa dengan memilih golput, kalian telah mendudukkan capres kita di level yang sama dengan kompetitornya.

Guys,

Dewasalah! Jokowi sedang dalam masalah. Apapun pilihannya pasti diputuskan demi kebaikan negeri ini. Beliau butuh bantuan kita. Adalah sangat tidak pantas di saat-saat genting seperti ini kita justru meninggalkannya.

Kalau kalian ingin golput, silakan! Tapi jangan diumumkan di social media, terutama untuk para selebriti dan kalian yang memiliki follower banyak. Postingan kalian akan menjadi movement golput yang akan menjadi gelombang Tsunami yang akhirnya akan berakibat Jokowi gagal menjabat 2 periode.

Guys,

Apabila kalian masih juga meneriakkan golput, bersiaplah apa yang terjadi di pilkada Jakarta berulang. Ketika Jokowi kalah, tangisan kalian tidak ada gunanya lagi. Seandainya masih ngotot juga, silakan dari sekarang membeli bunga-bunga untuk kalian tebarkan di seluruh halaman istana. Silakan beli lilin dari sekarang untuk acara menangis bersama meratapi kekalahan itu. Silakan. Tapi percayalah, semua itu tidak akan mengubah keadaan.

Guys

Kita semua pernah merasakan kesakitan yang sama di saat kekalahan Koh Ahok. Apakah kita akan mengulangi kesakitan itu akibat kebodohan kita sendiri dengan golput? Kalau kalian marah terhadap Jokowi, silakan. Kalau kalian tidak mau membela Jokowi, juga silakan. Tapi paling tidak berpikirlah untuk membela negeri ini. Masalah politik bukan masalah personal. Politik adalah masalah perbaikan negeri di masa depan.

Jadi apakah kalian masih tetap ingin golput? THINK AGAIN!

Yoyo
Pengamat politik amatiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun