Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilihan Golput Para Ahoker

19 Agustus 2018   23:49 Diperbarui: 20 Agustus 2018   00:15 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpilihnya Ma'ruf Amin telah membuat Mahfud MD tersingkir dari  bursa cawapres. Hal ini bukan hanya mengejutkan Mahfud tapi juga mengagetkan seluruh pemerhati politik di Indonesia. Langkah Mahfud  sebetulnya hanya tinggal satu langkah lagi menuju cawapres namun  tikung-menikung dalam percaturan politik telah membuatnya terdepak di  injury time. 

Pilihan Jokowi memang tidak disangka-sangka. Yang  paling tersakiti dengan pilihan itu tentu saja para Ahoker. Kita semua  tau betapa militannya para Ahoker dalam membela junjungannya. Sangat  bisa dipahami jika mereka tidak bisa menerima pilihan Joko Widodo.  Tindakan Ma'ruf Amin yang telah membuat fatwa dengan mencap Ahok sebagai  penista agama sangat melukai para Ahoker. 

Luka tersebut belum sempat  mengering sepenuhnya lalu bagai kesambar petir tiba-tiba musuh Ahok  malahan diangkat sebagai cawapres. Hal ini membuat Ahoker patah hati. Di  berbagai social media seperti Twitter, Facebook dan group-group WA  bertebaran statement bahwa mereka akan memilih golput.

Dalam  waktu relatif singkat, issue golput ini berkembang pesat. Para Ahoker  semakin menepuk dada karena sikap mereka pada Jokowi menjadi sebuah  protes yang tidak bisa dianggap enteng. Yang mungkin luput dari  perhatian Ahoker; politik adalah tentang penggalangan opini dan perang issue. 

Mereka terlalu asyik dengan ambekannya sehingga tidak merasa  bahwa issue ini juga sudah digoreng oleh lawan politiknya. Tanpa mereka  sadari, bermunculan akun-akun palsu yang mengaku sebagai Ahoker lalu  turut memviralkan ajakan untuk golput. Akibatnya issue golput ini  sekonyong-konyong menjadi sangat besar gemanya.  

Suara Ahoker  sangatlah penting untuk kemenangan Jokowi. Mereka harus segera  dinetralisir untuk kembali ke jalan yang benar. Siapakah orang yang paling punya kapasitas untuk meredam kekecewaan mereka? Jokowi? Belum  tentu. Jokowi adalah orang yang sedang mereka hukum. Bagaimana mungkin  mempercayai ucapan seseorang yang telah dianggap menghianati mereka.  Lalu siapa yang paling pantas melakukan tugas itu? Yak betul! Orang yang  mampu mengemban tugas tersebut adalah Ahok sendiri. Bagi para Ahoker,  Basuki Tjahja Purnama adalah pahlawan yang teraniaya. Dia adalah orang  yang sangat bisa dipercaya dan selalu dibela mati-matian oleh Ahoker.  Dan rasanya Ahok pun akan dengan senang hati melakukan tugas itu karena  dia sangat mengidolakan sahabatnya, Jokowi. 

Sebetulnya, jikalau  Para Ahoker mau berpikir sedikit lebih jernih dengan menyisihkan  sementara kekecewaannya, mereka pasti akan mengurungkan niatnya untuk  golput. Cukup beri pertanyaan sederhana, "Apa yang kalian harapkan dari  tindakan golput berjemaah tersebut? Jokowi kalah?"

Apakah tidak  terpikirkan oleh mereka bahwa seandainya mereka golput dan Jokowi kalah,  apa yang terjadi? Mereka bukan saja kehilangan Mahfud MD tapi mereka  juga akan kehilangan Jokowi. 

Bukan hanya itu, mereka juga akan  kehilangan pakar keuangan Sri Mulyani, pakar infrastruktur, Pak Basuki  HadiMuljono, pakar perikanan Ibu Susi Pudjiastuti, pakar perhubungan,  Pak Budi Karya Sumadi, Pakar luar negeri, Ibu Retno Lestari Priansari,  pakar agama, Lukman Hakim Saifuddin. Belum lagi masih ada kemungkinan  mereka akan kehilangan Ibu Risma, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan  lain-lain.

Para Ahoker harus tau bahwa jika Jokowi kalah, bisa  jadi susunan kabinet Prabowo semuanya terdiri atas musuh-musuh Ahok.  Saya coba memperkirakan secara sederhana dari bagi-bagi jatah jabatan  tersebut. 

Presiden : Prabowo Subijanto
Wakil Presiden : Sandiaga Uno.
Menteri Sekretaris Negara : Fadli Zon
Menteri Hukum dan HAM : Fahri Hamzah
Menteri Agama : Habib Riziek.
Menteri pendidikan dan kebudayaan : Ratna Sarumpaet
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Neno Warisman
Menteri Hukum dan Ham : Eggy Sujana
Menteri Sosial : Rocky Gerung
Menteri BUMN : Amien Rais
Menteri Dalam Negeri : Bachtiar Nasir
Menpora : Buni Yani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun