BULOG mungkin kata-kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita semua, akan tetapi sedikit dari kita yang tahu benar apa itu Bulog, peran Bulog, produk-produk yang dihasilkan oleh Bulog. Terlebih generasi zaman now yang lebih tahu tentang produk asing dan brand-brand dari luar negeri ketimbang dari dalam negeri sendiri.Â
Tidak ada yang bisa disalahkan dari kejadian ini, majunya teknologi memang memungkinkan kita untuk dapat mengetahui informasi-informasi yang beredar luas termasuk informasi dari luar negeri. Dengan cepat sesuatu menjadi viral dengan bantuan internet. Dari yang semula kita tidak tahu mengenai apa-apa, kini menjadi tahu baik itu informasi di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri.Â
Kesadaran masyarakat kita memang terbilang cukup rendah akan produk dalam negeri, terlebih masyarakat cenderung lebih suka jika mengetahui hal-hal yang dianggap "keren" daripada hal-hal semacam ini. Bukan berarti dengan mengetahui hal-hal mengenai Bulog dan sejenisnya itu sesuatu yang tidak keren, hanya saja masih banyak masyarakat memang kurang peka akan hal ini.Â
Masyarakat hanya berpikir mengapa mereka harus mengenal Bulog kalau ternyata Bulog sendiri ternyata tidak ada relevansinya dengan kegiatan dan kehidupan mereka? Wajar jika banyak yang berpikiran seperti ini, terlebih generasi milenial zaman sekarang. Maka dari itu diperlukan usaha yang tidak sedikit untuk lebih mengenalkan Bulog beserta produk-produknya kepada masyarakat luas.Â
Bulog harus berkerja ekstra keras, menjadi lebih kreatif dan inovatif, bukan hanya dalam meluncurkan produk barunya, tetapi terutama dalam mengelola saluran distribusinya. Kalau tidak maka segmen pasarnya tidak berubah, yaitu segmen tertentu saja yaitu kelas menengah kebawah.Â
Menjelang hari raya harga pangan pokok pasti melunjak dan menjadi tidak stabil, pemerintah harus melakukan kontrol agar harga pangan tersebut dapat tersalurkan kepada masyarakat dengan baik. Langkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain dengan menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), melakukan koordinasi dan pengawasan melekat dengan melibatkan satgas dan kementrian/lembaga terkait, dengan rencana aksi stabilisasi harga pangan, yaitu dengan menjaga pasokan terdistribusi dengan baik ke sentra-sentra pemasaran dan melakukan operasi pasar oleh Bulog serta optimalisasi dan pengembangan outlet distribusi pangan : Toko Tani Indonesia (TTI), Rumah Pangan Kita (RPK), E-Waroeng, Depo Bahan Pangan Pokok Kita, Bazar Pangan Murah. Â
BULOG MENUJU KEDAULATAN PANGAN
Bulog sendiri merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Pangan sendiri merupakan kebutuhan utama bagi semua manusia, maka dari itu peran Bulog pada dasarnya tidak bisa dikesampingkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bulog terus berupaya mencapai tujuan mereka, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan sendiri merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang tentunya berkualitas baik dengan gizi yang baik pula dan semua itu diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tentu bukan hal yang mudah mengingat besarnya masyarakat Indonesia. Maka dari itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat yang langsung dapat tertanam dalam benak masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dari Bulog.
Apakah harga Bulog dapat untuk bersaing dengan harga produk lain untuk bisa memenangkan pasar? Apakah pendistribusian yang dilakukan oleh Bulog sejauh ini sudah memadai dan dapat mencapai berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia? Masalah pasti ada dalam kehidupan, maka dari itu penting bagi Bulog untuk lekas berbenah dan memperbaiki diri agar kedepannya dapat menjadi pemimpin pasar yang berkualitas baik dalam segala macam bidang.
Bulog sendiri secara perusahaan juga terus berupaya meningkatkan kualitas mereka agar dapat mempersembahkan hasil terbaik bagi masyarakat Indonesia, karena itu juga sesuai dengan misi mereka. Salah satu upaya pembenahan dan peningkatan Bulog dapat dilihat dari penerapan tata kelola perusahaan (GCG). Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di Perum BULOG terus mengalami peningkatan dan penyempurnaan sejalan dengan dinamika penugasan pemerintah di bidang pangan dan tuntutan bisnis komersial serta komitmen Perum BULOG dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan sesuai prinsip-prinsip GCG.Â
Penerapan prinsip-prinsip GCG telah diwujudkan oleh perusahaan diantaranya dengan dibentuknya fungsi pembinaan GCG dibawah sekretaris perusahaan yang secara khusus menangani dan memantau kegiatan penerapan GCG di Perum BULOG. Perusahaan telah menerbitkan dokumen-dokumen pendukung dalam penerapan GCG dan pedoman perilaku.Â
Selain itu, Perusahaan juga telah menyusun Board Manual sebagai pedoman tata kerja, hubungan dan komunikasi direksi dengan dewan pengawas. Dengan tata kelola yang terus membaik memungkinkan konsumen dapat beralih ke Bulog, dan tentunya hal ini akan sangat baik bagi perusahaan maupun bagi kalangan masyarakat luas.
BULOG DAN STRATEGI BRAND "KITA"
Perum Bulog kini mengedepankan sektor komersialnya selaku perusahaan BUMN. Salah satu strategi Bulog pada sektor komersil adalah dengan menghadirkan produk pangan unggulan yang dikemas dan diberi nama "KITA", produk tersebut antara lain terdapat Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Tepung Kita, dan Daging Kita.Â
Ini merupakan salah satu indikator yang kuat bagi Bulog karena mereka mau berubah dan mau untuk keluar dari zona nyamannya selama ini. Karena perubahan itu perlu di tengah zaman yang terus menerus mengalami perkembangan agar tercapai kondisi yang lebih baik lagi.
Kehadiran produk pangan Bulog dengan brand "KITA" diharapkan menjadi standar pangan berkualitas dengan harga kompetitif dan layak edar di Indonesia, sesuai dengan semboyan produk Bulog yaitu mudah, murah, dan sehat.
RPK dipercaya adalah langkah yang tepat yang dilakukan Bulog karena masyarakat sendiri ikut terlibat menjaga stabilitas ketahanan pangan di Indonesia. Dengan peran masyarakat secara langsung, pemerintah seperti dimudahkan jalannya dalam pendistribusian kepada berbagai lapisan masyarakat tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang apa itu RPK dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H