Mohon tunggu...
Yosua Pardamean Samuel
Yosua Pardamean Samuel Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Legislatif Sekretariat Jenderal DPR RI

Saya adalah seorang analis legislatif di Sekretariat Jenderal DPR RI di komisi VI. Bidang yang menjadi kekhususan saya adalah investasi, perdagangan dan BUMN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dalam Era Modern

23 Juli 2024   15:19 Diperbarui: 23 Juli 2024   15:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman terutama dalam budaya, suku, dan agama. Sehingga, sangat diperlukan penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangkamengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,

guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demimencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. Sementara itu, Bela Negara dapat didefinisikan sebagai tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Dalam era modern yang serba digital dan global, tantangan terhadap wawasan kebangsaan dan bela negara semakin kompleks. Globalisasi membawa dampak positif yaitu kemajuan teknologi dan kemudahan informasi, namun di sisi lain juga terdapat dampak negatif seperti lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan munculnya ancaman terhadap kedaulatan negara. Oleh karena itu, sangat penting bagi warga negara, khususnya generasi muda, untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara.

Analisis Isu Kontemporer

Salah satu dampak negatif dari kemudahan informasi adalah maraknya hoaks, hate speech dan informasi yang menyesatkan di media sosial. Informasi yang tidak benar ini sering kali digunakan untuk memecah belah masyarakat dan menimbulkan konflik. Kehadiran media sosial yang seharusnya menjadi alat untuk menyebarkan informasi positif justru sering disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian dan perpecahan. Dalam memerangi hal ini semua pihak punya peran masing-masing tidak hanya pemerintah, masyarakat luas juga perlu menyaring informasi yang didapatkan dengan baik

Tantangan lain terkait kemajuan teknologi yang dihadapi adalah ancaman terhadap kedaulatan digital. Seperti diketahui belakangan ini Indonesia sangat banyak mengalami serangan siber, bahkan sampai mengenai pusat dana nasional sementara (PDNS). Serangan siber yang terus meningkat ini dapat merusak infrastruktur penting dan mengancam keamanan data nasional. Keamanan siber menjadi isu yang sangat penting untuk ditangani dalam konteks bela negara. Dalam hal ini pemerintah harus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman siber ini. Sehingga, keamanan data dan siber nasional bisa terjamin.

Penerapan Kesiapsiagaan Bela Negara

Sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya adalah melalui pendidikan. Kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah perlu untuk mengintegrasikan materi yang pengajaran dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari juga perlu diajarkan agar para siswa/i lebih memahami mengenai nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara tersebut. Sehingga melalui pendidikan, diharapkan generasi muda dapat memahami mengamalkan dan menyebarkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain pendidikan bagi golongan muda pemerintah juga perlu melakukan berbagai kampanye di media sosial untuk menyebarkan informasi yang benar serta cara mendapatkannya dan mendidik masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan agar tidak dicerai-beraikan. Kampanye-kampanye ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari hoaks, hate speech dan informasi yang menyesatkan. Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan platform media sosial untuk memerangi penyebaran hoaks.

Keluarga sebagai komunitas yang peling kecil juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Orang tua sebagai pihak yang paling dekat dengan anak perlu untuk menjadi teladan dalam menghormati perbedaan, menjaga persatuan, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Pihak lain yang berperan aktif dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan adalah lembaga-lembaga pendidikan. Baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik, para siswa dan mahasiswa dapat diajak untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara. Penelitian dari para mahasiswa yang mendukung penerapan nilai-nilai tersebut juga perlu terus dikembangkan.

Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa juga sangat diperlukan. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap tindakan seperti terorisme, separatisme, penyebaran berita hoaks, hate speech di sosial media dan tindakan lain yang dapat memecah belah bangsa. Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Kolaborasi dari semua pihak, yaitu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga diperlukan untuk memperkuat penerapan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara. Program-program yang melibatkan berbagai pihak dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dan negara harus terus didorong. Kerja sama ini akan memperkuat fondasi kebangsaan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan nasional.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, salah satu isu yang banyak dibicarakan adalah kesehatan baik fisik ataupun mental dari para penduduknya. Agar dapat menjadi masyarakat yang sigap untuk bela negara, tentu kedua faktor tersebut perlu diperhatikan dengan baik. Gaya hidup sehari-hari yang baik dan juga manajemen stres perlu dilakukan secara periodik. Jika hal ini dilakukan nantinya dapat menghasilkan masyarakat-masyarakat yang sehat mental dan fisik, sehingga siap dan sigap untuk bela negara saat dibutuhkan. Bela negara bukan hanya dalam bentuk angkat senjata, tetapi juga termasuk dalam melakukan hal-hal baik yang berguna bagi negara. 

Pada akhirnya, penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua elemen bangsa. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri dan tetap menjaga keutuhan serta kedaulatan bangsa. Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun