Mohon tunggu...
Yosua Abraham
Yosua Abraham Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Orang Utan Sebagai Hewan Endemik

20 September 2023   17:30 Diperbarui: 20 September 2023   18:01 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga spesies orangutan, kalimantan, sumatra, dan tapanuli, kini sama-sama berstatus 'sangat terancam punah' oleh international Union for Conservation of Nature (IUCN). Untuk saat ini, populasi orangutan diperkirakan sebesar 57.350 individu.

Orang utan memiliki 9 taksonomi, Berikut ini adalah tingkatan taksonomi untuk orangutan (Pongo pygmaeus) :

Kingdom = hewan (animalia)
Filum = chordata
Sub filum = vertebrata
Kelas = mammalia
Ordo = primata
Sub ordo = anthropoidea
Famili = pongidae
Genus = pongo
Spesies = pongo pygmaeus

Faktor-faktor yang menyebabkan orang utan terancam punah :
-Deferostasi, deferostasi yaitu pengurangan hutan secara besar-besaran

-Perdagangan hewan ilegal
-Terjadinya Pemburuan liar. 

Usulan yang dapat diberikan adalah dengan memberikan edukasi dan sosialisasi lebih lanjut tentang hewan endemik ke masyarakat luas.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mencegah punahnya orangutan yaitu :
-Konservasi di habitat asli orangutan.
-Membuat peraturan perundangan-undangan tentang pemburuan liar.

Habitat orang utan berada di daerah hutan hujan tropis, makanan utama orangutan terdiri dari buah-buahan, dedaunan, kulit kayu, bunga dan serangga.

Meski orangutan sering disebut sebut sebagai frugivora, yang berarti pemakan buah, orang utan tercatat mampu mengonsumsi 2.000 jenis makanan alami berbeda. Selain buah, mereka juga makan umbut, daun, kulit batang, bunga, jamur, empulur, serangga, madu, dan terkadang, telur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun