Mohon tunggu...
Yossy Suparyo
Yossy Suparyo Mohon Tunggu... -

Tinggal di Desa Wiradadi, Sokaraja, Banyumas. Alumnus Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta dan Ilmu Informasi Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saat Desa Berani Rangkul Kaum Lemah dan Terpinggirkan

1 Juli 2016   04:40 Diperbarui: 1 Juli 2016   04:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum lemah dan terpinggirkan tak miliki akses pada kekuasaan. Pemerintah acapkali memanfaatkan mereka sekadar untuk membangun sentimen populis. Ironisnya, kaum lemah dan marginal tidak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. 

Gerakan Desa Membangun (GDM) melihat pemerintah sering menggunakan cara pandang yang salah terhadap kaum lemah dan marginal. Mereka acapkali ditempatkan sebagai beban pembangunan dan anti kemapanan. Alih-alih mendapat pelayanan yang baik, kelompok lemah dan marginal tidak mampu mengakses pelayanan tersebut.

Desa memiliki peluang besar untuk menempatkan kelompok tersebut secara lebih bermartabat. Mereka dapat dilibatkan dalam musyawarah desa yang membahas persoalan-persoalan strategis di desa. Tindakan ini akan membuat hasil musyawarah makin berpihak pada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun