Waktu menengadah ke langit lewat sela-sela cucian memelas serba robek,
Aku melihat para pelajar berbondong-bondong menyerbu tempat fotokopi,
Sebab di tempat mereka tidak ada perpustakaan apalagi toko buku,
Sedang para guru hanya bisa melempar tanggung jawab ke pundak mereka.
Waktu menengadah ke langit lewat sela-sela cucian memelas serba robek,
Aku melihat para kepala sekolah, bendahara, dan pegawai negeri,
Berbondong-bondong minta nota kosong pada pemilik toko,
Menaikkan jumlah barang habis pakai, serta dengan bangga berkata,
“Di tempat kami ada yang jadi menteri.”
Waktu menengadah ke langit lewat sela-sela cucian memelas serba robek,
Aku melihat para pelajar, kepala sekolah, bendahara, dan pegawai negeri menderita TBC,
Tapi bukan sembarang TBC,
TBC yang ini adalah dari jenis Tidak Bisa Computer.
Waktu menengadah ke langit lewat sela-sela cucian memelas serba robek,
Aku melihat kumpul kebo jadi primadona,
Bukan di losmen, bukan di hotel,
Tapi di rumah calon mertua.
Waktu menengadah ke langit lewat sela-sela cucian memelas serba robek,
Aku bingung sendiri,
Kami masih dijajah atau sudah merdeka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H