Mohon tunggu...
Yossie Fadlila Susanti
Yossie Fadlila Susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Travelling susur tempat bersejarah seperti candi-candi peninggalan nenek moyang, bangunan kuno, dan mengulik sejarahnya adalah hal yang sangat saya sukai disamping profesi sebagai pendidik anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lelaki Kurus Misterius di Birmingham Railway Station

17 April 2023   16:44 Diperbarui: 18 April 2023   03:56 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Kalian sudah saling kenal?" lanjut Nissa balik bertanya.

Sebuah pembicaraan singkat terjadi antara Nissa, Danesh dan beberapa temannya. Ternyata mereka satu kampus! Lalu Nissa ijin untuk menemui Tari yang hanya terdiam melihat mereka berbincang, ia tak berani sembrono untuk langsung nimbrung di antara mereka.

            "Alhamdulillah, kamu datang juga," ucap Tari setelah Nissa duduk di sebelahnya.

Nissa tertawa mendengar ucapan Tari.

            "Kamu sih, untung ada mereka, ha ha ha," kata Nissa sambil tertawa. Ternyata Danesh telah sedikit bercerita kepada Nissa bahwa ia melihat Tari ketakutan saat masuk ke cafe tadi. Ya, gegara lelaki kurus misterius yang mengikutinya dari stasiun kereta tadi. Tanpa sepengetahuan Tari, Danesh ternyata berinisiatif untuk melindungi Tari dari lelaki kurus misterius itu.

            "Aih, aku malu ..." ucap Tari sambil menutup wajahnya yang kemerahan dengan kedua tangannya.

            Ini adalah Idul Fitri pertama Tari di Birmingham, Inggris, tempatnya menimba ilmu. Jelang hari raya, Tari ingin bergabung bersama Nissa yang sudah di sini selama 2 tahun.  Mereka beda universitas. Rencananya perayaan hari Idul Fitri akan digelar Southampton University Indonesian Muslim Society atau Mahasiswa Muslim Indonesia di Southampon, Inggris, tempat Nissa kuliah.

            Selesai shalat magrib di masjid kecil dekat cafe, mereka beranjak pulang ke asrama milik universitas tempat Nissa kuliah.

            Lima tahun berlalu. Tari duduk di meja makan, sambil tersenyum mengenang masa-masa indah itu. Dibukanya lembar demi lembar album kenangan semasa dia kuliah di Inggris. 

            "Mah, belum tidur?" tiba-tiba suaminya menyapa dari belakang.

            "Belum, sebentar lagi. Sayang, besok kita berangkat ba'da shalat subuh ya," pinta Tari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun