“Kebetulan hari ini Mas Taufik lagi sama ayahnya ke Semarang,” kata bu Lisa.
“Oh, ya sudah Bu, nanti kalau Mas Taufik sudah pulang, jangan lupa ikut berbuka puasa di masjid ya bu, hari ini jaburannya giliran Bundaku,” ucap Noval kepada bu Lisa.
Noval kemudian melanjutkan langkahnya ke masjid. Selama Bulan Ramadan ini, masjid jadi semakin ramai dan meriah. Jamaah shalat asyar sudah mulai berdatangan.
“Mas Noval, iqomah ya,” kata pak Irham sebagai imam shalat asyar sore itu. Ya, Noval masih duduk di kelas 5 SD, tapi ia sering diminta untuk Iqomah karena suaranya yang merdu. Noval dikenal sebagai anak yang baik, sopan dan berani. Mengajinya pun sudah nyaris khatam Al Qur’an.
“Baik, Pak Ustadz,” jawab Noval sambil berjalan menuju tempat mic dekat mimbar.
Iqomah atau Qomat merupakan sebuah kumandang yang menandakan bahwa shalat akan segera dimulai. Ketika iqomah dikumandangkan, maka jamaah shalat harus bersiap merapikan shaf shalat sebelum melaksanakan shalat jamaah yang nantinya akan dipimpin oleh seorang imam.
“Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Asyhadu allaa illaaha illallaa, Asyhadu anna
Muhammadar rasulullah, Hayya ‘alashshalaah, Hayya ‘alalfalaah,
Qad qaamtish-shallah, Qa qaamatish-shalaah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilahaa illallaah ...”
Selesai iqomah, Noval segera kembali ke shafnya untuk bersama-sama shalat asyar. Alhamdulillah, shalat kali ini berlangsung dengan tertib, tidak ada anak-anak yang bersenda gurau lagi. Terkadang ada anak-anak yang masih suka bermain-main saat shalat berjamaah berlangsung.