Mohon tunggu...
Yosaphat Ramba
Yosaphat Ramba Mohon Tunggu... Konsultan - Part of Raffles Christian School and GEN Indonesia

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal 1:7 (TB).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Geschool: Social Network ++ 100 % Indonesia

26 Agustus 2012   08:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:18 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

It's my experience :)

Geschool

Pada suatu hari, (sebut saja) Tono sedang bermain salah satu game online yang cukup populer di Indonesia, sebut saja ‘Game Bell’; tentu saja main di warnet. Kemudian…

Tono               : “Bang, beli vocher ‘Game Bell’ lagi dong!”

Operator        : “Yang berapa?”

Tono               : “Gocap (50rb) bang!”

Operator        : “Yoi…” (sambil memberikan nomor token)

Oiya, di kamar Tono juga terpampang jadwal main game:

Hari

Jam Main

Paket Main

Senin – Jumat

16.00 – 20.00

Paket 4 jam (Rp 10.000)

Sabtu – Minggu

08.00 – 20.00 & 21.00 – 06.00

Paket 12 Jam (Rp 20.000) & Paket Tengah Malam (Rp 15.000)

Hari Libur

Wew banget ya? Ada juga kisah (sebut saja) Bunga yang sama dengan Tono. Cuma bedanya Bunga main Facebook, Twitter, dan berbagai Social Network lainnya yang isi timelinenya penuh dengan „g4LAu„.

Setidaknya begitulah ironi yang terjadi pada remaja Indonesia sekarang. Mungkin terlihat lebay, tapi silahkan di-cek di warnet-warnet, terutama warnet yang penuh dengan asap rokok. Banyak dari mereka yang menghabiskan berjam-jam waktu di warnet (yang berarti berpuluh-puluh ribu uang), ditambah beli vocher untuk menambah point game. Untungnya apa? Beberapa di antaranya beranggapan (account) itu dapat dijual. Lah trus kalo udah dijual, uangnya buat apa? Ya kalo abis, ya udah.

Termasuk juga para penggila social engineer (semacam Facebook & Twitter), alasannya sih nambah temen. Mending kalo berdampak baik. Nyatanya, mayoritas isi tweet dan status itu penuh dengan kegalauan dan kata2 preman. Belum lagi banyaknya akun yang anonim,menyamar,atau apalah namanya. Yang jelas, pemilik akunnya belum tentu orang yang bisa dipercaya.

Jeng-jeng, tiba2 muncullah Geschool, aseli buatan anak Indonesia, dengan pendirinya Bapak Rio Winanda Tanjung dari GCMednovation. Dengan kata sambutan “Because Life is Learning”, dapat menyadarkan orang-orang yang melihatnya bahwa hidup ini memang harus banyak belajar, meskipun orang itu mengaku malas belajar. Karena meskipun orang mengaku malas belajar, tapi tanpa dia sadari dia pun sedang belajar. Kata-kata ini memiliki makna filosofis yang cukup dalam. Ya ujung-ujungnya kita harus melihat, apakah yang dipelajari itu mengarah ke hal yang baik, atau malah menjerumuskan.

Di sini bisa jadi alternatif plusplus dari social network loh. Kita bisa bikin status, koment, pesan, album foto, catatan, ya pokoknya bagus deh. Nah yang kerennya lagi, kita punya teman yang pasti, ya bisa kita liat dari asal sekolahnya dan status verifikasinya.

Buat yang demen “ngejar point dan pangkat”, bisa kok pake geschool, daripada buang-buang uang untuk beli vocer buat main game P**** B**** atau A** D****. Geschool ini murni poin yang diperhitungkan dari kemampuan penggunanya loh, bukan dari seberapa tebal dompet penggunanya untuk membeli vocer. Segala keaktifan kita itu diperhitungkan loh, kalo mau lebih atu rinciannya bisa dilihat di Blog Geschool. Di situ kita bisa tahu bagaimana caranya biar dapet point, aturannya, trus tentang gambaran pangkat-pangkat ke depannya (ya meskipun yang baru dijelasin baru sampe Teenager aja). Gak ada istilah beli vocher loh, malah kalo mau dapet nilai tambahan, syaratnya adalah dengan melakukan sesuatu yang membantu perkembangan Geschool, kalo dalam istilah saya: “Mengungkap Bug”. Ini adalah hal yang seru loh apalagi yang suka dunia komputer. Daripada jadi hacker yang membuat kerusakan yang tidak bertanggung jawab, mending pake ilmu itu untuk terus menyempurnakan Geschool :D

Oh iya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Yosaphat Mark Susanto Ramba, dari SMAN 48 Jakarta yang sekarang duduk di kelas XII IPA 3 (sebenarnya waktu note ini ditulis, saya lagi duduk di rumah). Saya juga alumni dari SMPN 49 Jakarta dan SD Kusuma Harapan Bekasi. Saya pun pernah bersekolah di SDSN 06 Makassar Jaktim, SD Santa Lusia Bekasi, dan SMPN 1 Rantepao Sulsel. Saya cukup aktif di sekolah loh. Selain sebagai Ketua IT Club, saya juga aktif di Rohkris sebagai Koordinator bid Kerohanian. Tak cuma jadi orang hitech dan rohani, saya juga menyalurkan rasa nasionalisme saya (cia elah) melalui Paskibra sebagai Humas. Keinginan seni pun tidak dapat ditahan, jadi saya salurkan di Paduan Suara sebagai Tenor/Bass dan Pemusik cadangan. Nah itulah yang saya pakai untuk menyebarkan pengaruh Geschoolisme di sekolah. Cukup banyak teman2 saya di sekolah yang awalnya gak kenal geschool, tapi saya terus ajak dan akhirnya ikutan, ya makanya banyak teman saya yang firstfriend-nya saya,wkwk.

Kisah saya kenal geschool cukup seru loh. Jadi waktu itu saya habis pulang dari acara Disorda Jaktim di Puncak bersama teman2 yang mayoritas dari PPI (Purna Paskibraka Indonesia) Jakarta Timur, pas masih libur kenaikan kelas loh. Nah pulang dari situ, saya langsung ke sekolah untuk latihan dan rapat Paskibra. Gak tau kenapa, mereka malah ngumpul di depan Labkom lt1. Eh kebetulan banget tuh labkom dibuka, akhirnya saya masuk deh main. Beberapa menit kemudian (kalo udah di depan komputer, 1 jam serasa 1 menit), Pak Nagib Abdillah menceritakan secara lisan tentang geschool kepada saya. Karena cuma disuruh buka link www.geschool.net dan gak diceritain panjang lebar, ya saya cuma iya2 in aja (anak sopan gitu,hahah).

Nah pas minggu pertama masuk sekolah, terpampanglah pengumuman di kelas yang intinya SELURUH KELAS XII DIHARAPKAN MEMBUAT ACCOUNT DI GESCHOOL KARENA PELAJARAN TIK AKAN MENGGUNAKAN ITU. Pas hari kamis, akhirnya saya bikin juga, ya meskipun bukan saya siswa SMAN 48 Jakarta yang punya akun geschool pertama. Awalnya agak bete di Geschool, ya karena baru mulai, gak ada yang ngajarin, ya bingung. Saya juga kaget, kok saya PLAYGROUP (kan saya udah SMA). Ya trus saya coba buka di Blog Geschool, di sana saya baca yg jelas tentang Geschool, kemudian ditambah dengan tanya pengguna geschool dari sekolah lain. Akhirnya saya mengerti gimana cara pakenya. Singkat cerita, saya jadi siswa Elementary dan Teenager pertama di sekolah (yeyeyey). Jadi Elementary/Teenager seorang tentunya sepi, ya saya ajak teman2 dekat saya sesama pecinta komputer, yaitu I Putu Febry dan M. Labib agar semakin memacu diri. Saya juga banyak sharing ke teman2 yang lain, agar main geschool dan bagaimana menaikkan poin. Penyebaran Paham Geschoolisme juga gak cuma di 48, tapi saya juga mengajak teman2 dari sekolah lain termasuk adek dan sepupu saya untuk menggunakan Geschool, tentunya yang berakhir dengan saya sebagai technical supportnya (wkwk). Di Itclub sendiri, di samping materi tentang Algoritma&Pemograman (bahasa planet mana nih), saya juga berbagi tentang geschool, termasuk tentang “eksperimen” dan untuk menjelaskan aplikasi dari beberapa fitur dalam bahasa pemograman Pascal, contohnya untuk Prosedur “Gotoxy”. Salah satu adek kelas di Itclub yang perkembangannya pesat adalah Teo Wijayarto. (ni kok isinya jadi promosi semua?)

Jujur aja ya, saya merasa senang bisa kenal Geschool, bisa membantu dalam belajar (Gebook), mengasah otak (Getop), berkompetisi (Getrol), dan juga bahan tontonan yang bagus (Getube). Kenapa baru sekarang2 ini saya bisa berkenalan dengan Geschool? Sebelum kenal Geschool, waktu saya habis untuk online gak jelas. Di Geschool, saya bisa belajar banyak hal, berkenalan dengan banyak teman dari Sabang sampai Merauke (meskipun saya tidak punya teman dari Sabang ataupun dari Merauke).

Sekedar masukan aja nih buat Geschool: 1. Untuk masalah batas nge-add teman (Daily Friends Adding Limit) itu perlu ditegakkan tuh. Dulu, tampilan Geschool dalam menampilkan daftar member sekolah bisa jadi celah keamanan. Karena bentuknya yang seperti list dengan tombol khusus (di samping nama pengguna) untuk nge-add, ditambah lagi dengan bentuknya yang simetris, maka seorang pengguna yang ‘curang‘ bisa saja pake itu untuk nge-add ribuan teman dalam waktu singkat. Ya tentunya dengan pake program ‘Bot’ dan bisa juga dengan konsep prosedur ‘Gotoxy’ dalam bahasa pemograman Pascal dan turunannya. Ya dengan bentuk yang sekarang sih, masih tetap aja ngeadd teman dengan konsep yang tadi saya bilang, “dengan super cepat”.

2. Untuk masalah verifikasi pengguna baru (New User Verification) itu juga perlu ditegakkan (ni gak lama panggil Polisi juga dah,wkwk).  Saat saya membuat account geschool, saya tidak diperhadapkan dengan menu “Verifikasi dulu (entah melalui email atau sms) baru bisa pake”, padahal itu sangat perlu loh. Misalnya saya punya teman bernama “Itu Budi” yang bersekolah di “SD Ini Budi”, mempunyai alamat email “itu@budi.com” dan nomor hape “6280012345678”. Nah saya bisa aja membuat acoount dengan data tersebut, toh tanpa verifikasi nomor hape (atau tanpa masukin nomor hape), saya masih bisa Geschoolan. Nanti giliran “Itu Budi” mau bikin account geschool, jadi gak bisa deh. Ini juga bisa dipake untuk membuat acoount palsu dengan program semi-bot, jadi kerjaannya manusia cuma untuk terjemahin Captcha Code (bahkan ternyata OCR pun bisa saja membacanya). Nah bukannya itu bisa membuat Pusat Data Geschool penuh dengan account sampah dari pihak yang tak bertanggung jawab. Ya bisa saja account sampah itu dipake untuk menyebarkan script2 berbahaya (intinya virus) atau spam? Atau juga dipake buat… (ya anda tahulah,haha). Ya kira2 ini mirip kisahnya Friendster. Semoga lubang itu tidak terulang lagi ya 

3.  Untuk blog Geschoolnya juga sih kayaknya perlu dikoreksi ulang, karena banyak penjelasan yang kurang jelas, rancu, dan kurang konsisten. Misalnya untuk Getop saat level Teenager, disitu ditulis bahwa (untuk dapat poin) harus mengerjakan soal selama minimal 15 menit. Yang utama seharusnya waktu maksimal, nah setelah itu baru waktu minimal (sepertinya 2 menit sudah cukup untuk mengerjakan soal hapalan 25 nomor). Tapi ujung2nya juga saat saya ngerjain 5 menit, dapat poin juga tuh. Masih dalam level Teenager, termasuk juga untuk peraturan “Harus baca Gebook dengan mengerjakan minimal 5 soal exercise”. Yang jadi pertanyaan saya, gimana cara kerjain soal exercise di Gebook? Nyatanya saat saya cuma baca 2 halaman pun dalam 2 menit (kadang malah cuma dibiarin), tetap dapat poin.

4.  Untuk Getop, mungkin untuk materi-materinya perlu diterapin sistem stok soal. Maksudnya begini, untuk paket "Evolusi" Biologi kelas 12 SMA, disediakan stok 100 soal. Nah kalo saya buka paket itu, saya disuguhkan 30 soal yang dipilihkan secara acak oleh sistem dari server. Jadi pas yang kedua kalinya saya buka paket yang sama, kombinasi soalnya beda lagi. Nanti kalo teman lain buka lagi paket tersebut, dia akan dapat kombinasi yang berbeda lagi, bahkan pembukaan paket yang sama dengan waktu yang sama dengan orang yang berbeda (bahkan kalo user yang sama dengan tabbed browsing) akan menghasilkan kombinasi soal yang berbeda. Jadi tidak perlu lagi membuat "Evolusi paket 1" dan "Evolusi Paket 2", itu terlalu boros. Nah kalo dengan konsep itu, akan membuat variasi soal sebanyak 29372339821610944823963760. Itu kalo urutan soal diabaikan, lah kalo urutan soal juga diperhatikan, variasinya bisa  lebih dari "1 dengan 100 angka 0 di belakangnya". Jadi benar-benar penuh variasi dan kemungkinan SANGAT KECIL SEKALI AJAH BANGET DEH ada dua orang yang bisa buka paket sama dengan soal yang sama (termasuk urutannya). Oh iya, sekalian pelajarannya ditambah ya, misalnya Pelajaran (semua) Agama, PLKJ, Penjas, Bahasa Asing non-Inggris, Bahasa Daerah, pokoknya macem2 deh.

5.  Untuk Gebook, ya perlu variasi juga seperti yang saya maksud tadi dalam Getop. Kemudian juga perlu dibuat “pendeteksi” yang mengatur sedemikian rupa agar dalam mendapatkan poin, pembaca Gebook gak sekedar buka buku trus dibiarin sekian menit (abis itu ditutup deh). Trus juga perlu variasi mata pelajaran seperti yang saya jelaskan di Getop, termasuk kamus dsb.

6.  Untuk situsnya, intinya perlu disempurnakan lagi, karena kurang bersahabat dengan komputer dengan internet yang lemot (pengalaman pribadi,hehe), kemudian juga kemudahannya saat dibuka melalui perangkat mobile kurang bersahabat (gak semua punya komputer/laptop/netbok atau pulsa hape yang banyak loh).

7.  Untuk fitur Chat, kayaknya perlu dihubungkan dengan Message deh. Pertimbangannya begini, misalnya sekarang Lady Gagap lagi nge-chat sama Justin BIeber, eh tiba2 dia offline dan Lady Gagap baru saja mengirimkan kata2 terakhir (apa coba??). Nah giliran Justin BIeber online lagi, pada waktu itu Lady Gagap gak online juga, Justin mungkin gak akan ngeliat kata-kata terkhir Lady itu (karena homescreenya di-refresh). Eh giliran Justin offline, Lady online (dan kejadian itu terjadi terus menerus sehingga bisa jadi film Cintaku Putus di Geschool sesion 3√2).

8.  Tempat diskusi, sepertinya jangan cuma tempat diskusi pelajaran formal, tapi juga topik2 bebas misalnya diskusi tentang Programming, Sosial, Budaya, Politik, Ekonomi, Hukum, dll (gak lama jadi Indonesian Geschooler Club dah trus tampil di Tv Two). Oh iya kalo bisa juga dibuatkan forum diskusi untuk materi OSN (Olimpiade Sains Nasional), O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional), dan FLS2N (Festival & Lomba Seni Siswa Nasional). Jujur aja, ini adalah kompetisi bergengsi resmi dari Kementrian Pendidikan Nasional RI. Kalau Geschool bisa membuat komunitas untuk mewadahi ini, wah kan lumayan tuh, sangat membantu calon-calon penerus bangsa ini.

9.  Informasi pengguna baru di sekolah default. Jujur aja ya, saya agak bingung kalo ada teman saya (misalnya) bernama Boedi baru bergabung di SMAN 48, kemudian muncul informasi di school activity “SMAN 48 Jakarta has join SMAN 48 Jakarta as student”. Kayanya mending yang dulu deh “Boedi has join SMAN 48 Jakarta as student”.

10. Kayaknya bisa tuh dibikinin kayak http://www.geschool.net/site/halloffame untuk masing-masing sekolah, jadi kita bisa tau perkembangan teman kita, jadi ada motivasi untuk maju.

11. Gimana kalo buat video chat? Kan seru tuh, hehe. Ya tentunya ini untuk kebutuhan tersier aja ya :D Mungkin untuk game-gamenya juga perlu ditambah, ya maksudnya biar gamenya gak cuma itu-itu aja (agak krik-krik sih jadinya,hehe).

12. Saya merasa Getrol agak sedikit mengikat saya dalam hal waktu. Bagaimana kalo dibuat beberapa sesi dalam satu hari, kemudian waktu sesinya diperpanjang (dengan mekanisme pengacakan soal seperti yang saya jelaskan di Getop, jadi tidak ada istilah bisa nyontek,haha.

13. Satu lagi nih yang penting, bagaimana kalo segala aktivitas pengguna Geschool bisa dilihat secara anonymous (dibuat terbuka). Maksdunya tanpa harus log-in Geschool (tanpa mempunyai account geschool), orang-orang bisa melihat aktivitas geschool; jadi tidak ada istilah saat buka http://www.geschool.net/headmaster malah ditampilkan halaman log-in/sign-up. Ini penting agar mereka (yang baru berpikir untuk gabung di geschool) bisa melihat "oh begini toh geschool". Jujur saja saya sangat kaget saat melihat note saya di http://blog.geschool.net/yosaphat-mark-susanto-ramba yang ternyata "versi (terlalu) singkat" dari note saya yang asli. Kemudian di atasnya tertulis "Dari artikel asli disini oleh Yosaphat Mark Susanto Ramba" dan ternyata setelah saya klik yang "disini", malah disuguhkan halaman log-in. Misalkan saja nih ada orang yang tertarik dengan Geschool, ingin melihat refrensi dari http://blog.geschool.net/artikel1ogeschooleri dan ternyata saat ingin baca lebih lanjut malah isinya "HARUS LOG-IN / SIGN-UP"? wow kasian banget. Ya setidaknya para pengguna anonymous itu hanya dikasi hak untuk membaca saja lah.

Ya mungkin baru segitu saja sih yang bisa saya ceritakan

Bersama Geschool, Majukan Pendidikan Indonesia di Mata Dunia 

100 % Indonesia
100 % Indonesia

Yosaphat Mark Susanto Ramba

Twitter           @yosramba

Facebook       Yosaphat Ramba

Wikipedia      Yosramba

Skype             yosramba

Email              yosramba@yahoo.co.nz

YM                  yosramba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun