Rok ku yang basah kuyup ku ganti dengan celana panjang. Kugulung rok basah yang berbau amis tersebut lalu memasukkannya ke dalam plastik untuk ku bawa pulang nanti
Kugendong bayiku lalu menyusuinya. Wajahnya begitu damai dan cantik. Aku akan menamainya Kanaya. Semoga nantinya dia tidak memiliki nasib yang buruk seperti ibunya.
"Tinnn..tin..tinn..."
Suara klekson truk sampah yang ke empat akhirnya datang.
Kali ini aku tak boleh melewatkannya lagi.
Segera ku letakkan bayiku di bawah pohon yang beralaskan kardus yang kududuki tadi. Selagi dia tidur, sepertinya tak masalah jika kutinggal sebentar.
Dengan tertatih-tatih, aku berjalan menyusul truk tadi. Semoga di truk itu banyak rejeki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H