Narcissistic Personality Disorder
Belakangan ini kata Narsis sering di utarakan di kalangan umum, kata narsis sering kali di lekatkan pada orang yg sering berphoto diri sendiri alias selfie lalu di pajang atau di bagikan di medsos biar menjadi moment atau kenangan. Namun sebagian orang hanya mengucapkan kata Narsis namun tak memahami arti Narsis yang sebenarnya.
Dikutip dari berbagai sumber; Narsis adalah sebuah perilaku yang selalu menonjolkan diri sendiri, ingin menunjukkan diri secara fisik kepada orang lain. bahkan semua platform media mudah untuk di share akses hanya untuk menonjolkan diri. Itu masalah personal tapi ketika mulai membaca dan memahami pengertiannya di berbagai refrensi ternyata ada diagnosanya.
Lalu apakah selfie termasuk bagian dari Narsis, jawaban nya ; iya , menurut psikolog Kasandra Putranto, selfie adalah bagian dari Narsis.
Namun ketika perilaku Narsis masih dalam ambang batas, semua termasuk hal yang wajar dan normal .
Namun ketika seseorang melewati ambang batas Narsis yang normal, Â kemungkinan orang tersebut mengidap gangguan mental yang disebut dengan NPD ( Narsistic Personality Disorder) ; Ganggungan kepribadian Narsis yang berlebihan.
pengidap masalah tersebut tidak memandang gender tapi biasanya mulai kelihatan ketika usia memasuki remaja dan dewasa.
Masalah tersebut menjadi attention  untuk memahami batas kesadaran, gejala awal pengidap (NPD) berawal karena adanya gaya hidup yang kurang sehat artinya saling membanding-bandingkan bahkan pengidap  merasa harus selalu di perhatikan namun tidak punya empati terhadap sesama, pengidap nya akan selalu ingin menang sendiri mengandalkan diri sendiri, selalu  dibanggakan jadi pusat perhatian, dan diri nya harus selalu di utamakan, intinya berasa sok cantik dan sok ganteng lahh, dan tipe kepribadian tersebut sering ditemui di beberapa Circle. Masalah tersebut menarik  menjadi pembahasan  di beberapa platform Psikologi dalam dekade ini, khususnya para kaula muda yang mulai kehilangan keseimbangan soal kepekaan sosial apalagi kalau dibiarkan maka akan berujung kehilangan jati diri.
Ketika di telusuri akar masalah nya penyebab seseorang mengalami (NPD) , ternyata pengidap nya kurang mendapat perhatian dan penghargaan dari lingkungan, baik keluarga  dari pasangan maupun teman-teman nya, sehingga karena kehausan akan perhatian penyebab orang tersebut ingin memenuhi nya melalui perlakuan Narsis yang berlebihan.
#SitouTimouTumouTou
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H