Mohon tunggu...
Yoslin Pasaribu
Yoslin Pasaribu Mohon Tunggu... Bidan - Sahabat penanya

Tulisan kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengawal Kedaulatan Maritim: Upaya Penguatan Kapasitas Maritim dalam Menjaga Kedaulatan

30 Mei 2024   06:56 Diperbarui: 30 Mei 2024   06:56 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok:Inisiatif Transparansi Maritim Asia (CSIS)

 

Dalam menjaga wilayah Laut Natuna Indonesia dapat melakukan pengembangan pada pertahanan udara dengan orientasi perencanaan, perencanaan berupa peningkatan jangkauan ke wilayah konflik bertujuan untuk mempersiapkan badan pertahanan menghalau segala ancaman yang mungkin datang. Upaya yang dilakukan di antaranya dengan melakukan akuisisi atau rencana pembelian sejumlah besar pesawat tempur, hal ini disampaikan Prabowo terkait rencana pembelian total 42 jet tempur Dassault Rafale dari Perancis untuk TNI AU. Pesawat Rafale yang dibeli Pemerintah akan ditempatkan di Pekanbaru dan Pontianak, penempatan awal di Pekanbaru merupakan langkah posisi bertahan dalam menjaga kedaulatan di Natuna. Hal ini merujuk kecepatan maksimal Rafale 1900 km/jam dan jarak Pekanbaru-Ranai 860 km, kurang lebih 30 menit Rafale sudah tiba di Natuna.

Pesawat tempur Rafale (Foto: dok.Dassault-Aviation)
Pesawat tempur Rafale (Foto: dok.Dassault-Aviation)

Mengapa Laut China Selatan jadi rebutan?

Laut China Selatan memiliki dua hal yang penting dalam perebutan wilayah, yakni letak strategis dan potensi ekonomi. Dilihat dari aspek strategis, perairan tersebut memiliki beberapa jalur pelayaran dan sebagian besar industri logistik dunia.

Laut China Selatan adalah jalur tercepat dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia yang menghubungkan Asia Timur dengan India, Asia barat, Eropa, dan Afrika

Dilansir dari CFR Global Conflict Tracker, total nilai perdagangan yang melintasi kawasan Laut China Selatan pada tahun 2016 mencapai US$3,37 triliun. Perdagangan gas alam cair global yang transit melalui Laut China Selatan pada tahun 2017 sebanyak 40% dari total konsumsi dunia.

 

Persaingan klaim kedaulatan teritorial atas pulau-pulau dan perairan Laut China Selatan menjadi sumber konflik  dan saling curiga yang berlangsung sejak lama.

Peran Indonesia dalam menyelesaikan Laut China Selatan?

Indonesia merupakan anggota ASEAN ikut berpartisipasi dalam pengelolaan konflik Laut China Selatan, peran Indonesia dalam upaya perdamaian yakni melakukan diplomasi multilateral melalui ASEAN, pendekatam politik netral, pengawasan dan keamanan maritim serta diplomasi perdamaian berdasarkan ASEAN Way

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun