Mohon tunggu...
Yosi Wulandari
Yosi Wulandari Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, penulis, peneliti, pengabdi, dan pembelajar

Yosi Wulandari memiliki motto "Aku adalah Batas Impianku". Merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan sejak tahun 2014, mengajar pada program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh pendidikan S-3 di Universitas Gadjah Mada. Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, puisi, cerita sejarah, di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merayakan Puisi dengan Apresiasi

26 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 26 Juli 2021   09:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua cara yang ditawarkan di sini untuk merayakan Hari Puisi Nasional dengan mengapresiasinya. Pertama, menulis puisi, aktivitas apresiasi ini dapat memanfaatkan berbagai sarana. 

Sarana yang paling mudah adalah dunia digital. Puisi dapat dirayakan sebagai melepas segala gundah dengan menulisnya di berbagai akun media sosial, yaitu facebook, twitter, Instagram, dan sebagainya. Perayaan lain dapat dilakukan dengan menulis puisi di media massa, mengikuti lomba penulisan puisi, bahkan dapat menerbitkan antologi puisi. 

Merayakan puisi dengan menulisnya dapat mengingat pesan Sang Penyair Hujan Bulan Juni  seperti berikut "Menulis puisi itu tidak gampang, tapi bisa dengan Bahasa yang sederhana dan SDD disukai berbagai kalangan. Bahkan, karya-karya ini hadir melengkapi berbagai media sosial untuk dikutip atau disuarakan kembali sebagai perwakilan isi hati pengunggahnya.

Kedua, merayakan puisi dapat dengan mengutip puisi para pujangga atau penyair yang disukai dan menguggahnya di akun media sosial. Puisi yang dikutip sebaiknya karya-karya yang selama ini jarang hadir kepermukaan dan memiliki muatan motivasi dan inspiratif. 

Dengan demikian, aktivitas apresiasi yang kedua ini akan bermanfaat bagi bagi masyarakat awam. Jadi, cara perayaan kedua ini selain memberikan informasi tentu juga wujud apresiasi dan kecintaan kepada para penyair.

Begitulah puisi sekiranya dirayakan dengan penuh apresiasi, semoga segala pelik bisa menjadi peluk segala gundah. Upaya sederhana dengan bahasa sederhana dan penuh makna adalah perayaan terbaik yang dapat dihadirkan dari relung masing-masing. 

Menulislah, berpuisilah, mungkin dapat menjadi pengobat segala resah. Selamat Hari Puisi Nasional, semoga apresiasi puisi dapat memberi esensi positif terhadap perayaan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun