Ada dua cara yang ditawarkan di sini untuk merayakan Hari Puisi Nasional dengan mengapresiasinya. Pertama, menulis puisi, aktivitas apresiasi ini dapat memanfaatkan berbagai sarana.Â
Sarana yang paling mudah adalah dunia digital. Puisi dapat dirayakan sebagai melepas segala gundah dengan menulisnya di berbagai akun media sosial, yaitu facebook, twitter, Instagram, dan sebagainya. Perayaan lain dapat dilakukan dengan menulis puisi di media massa, mengikuti lomba penulisan puisi, bahkan dapat menerbitkan antologi puisi.Â
Merayakan puisi dengan menulisnya dapat mengingat pesan Sang Penyair Hujan Bulan Juni  seperti berikut "Menulis puisi itu tidak gampang, tapi bisa dengan Bahasa yang sederhana dan SDD disukai berbagai kalangan. Bahkan, karya-karya ini hadir melengkapi berbagai media sosial untuk dikutip atau disuarakan kembali sebagai perwakilan isi hati pengunggahnya.
Kedua, merayakan puisi dapat dengan mengutip puisi para pujangga atau penyair yang disukai dan menguggahnya di akun media sosial. Puisi yang dikutip sebaiknya karya-karya yang selama ini jarang hadir kepermukaan dan memiliki muatan motivasi dan inspiratif.Â
Dengan demikian, aktivitas apresiasi yang kedua ini akan bermanfaat bagi bagi masyarakat awam. Jadi, cara perayaan kedua ini selain memberikan informasi tentu juga wujud apresiasi dan kecintaan kepada para penyair.
Begitulah puisi sekiranya dirayakan dengan penuh apresiasi, semoga segala pelik bisa menjadi peluk segala gundah. Upaya sederhana dengan bahasa sederhana dan penuh makna adalah perayaan terbaik yang dapat dihadirkan dari relung masing-masing.Â
Menulislah, berpuisilah, mungkin dapat menjadi pengobat segala resah. Selamat Hari Puisi Nasional, semoga apresiasi puisi dapat memberi esensi positif terhadap perayaan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H