Mohon tunggu...
Yosi RosyanahRahayu
Yosi RosyanahRahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Mencoba menulis berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Tua Siswa Keluhkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi, Mahasiswa Ikut Andil Mencari Solusi

15 Juli 2021   22:35 Diperbarui: 15 Juli 2021   23:10 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan  yang terkena dampak pandemi Covid-19 adalah bidang pendidikan. Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Berdasarkan Surat Edaran tersebut disebutkan bahwa terdapat empat tujuan pelakasanaan Belajar Dari Rumah (BDR) yakni memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidika, dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.

Namun banyak orang tua yang mengeluh dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Para orang tua menganggap kegiatan belajar mengajar di masa pandemi menjadi sangat tidak efektif. Ditambah lagi dengan cara mengajar guru yang terkesan monoton membuat anak menjadi kesulitan dalam mencerna materi pelajaran.

“Belajar secara online tuh menurut saya sih kurang efektif, karena anak menjadi tidak tahu apa-apa. Gurunya kan hanya memberikan foto materi pembelajaran saja, terus nanti anak diminta untuk mengerjakan tugas. Nah jadinya kan anak saya kebingungan.” Ucap salah satu orang tua siswa.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa seharusnya guru lebih kreatif lagi dalam mengajar di masa pandemi ini agar dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

“Gurunya sih sempet nawarin buat pake zoom, tapi banyak yang nolak karena belum pada ngerti cara menggunakannya.Ya harapan saya sih gurunya lebih kreatif lagi lah gimana caranya supaya anak tuh bisa paham sama materi yang diajarkan supaya tidak kesulitan dalam mengerjakan tugas.”

Melihat hal tersebut, mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021 melalui program “Penguatan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Pembelajaran Daring Siswa” membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran animasi berbasis digital. Video pembelajaran ini akan dibagikan di grup WhatsApp siswa dan juga akan diunggah ke YouTube sehingga siswa dapat mengaksesnya kapanpun dan dimanapun.

Dengan dibuatkannya video pembelajaran animasi berbasis digital diharapkan dapat membantu guru dalam mengajar secara daring serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar siswa sehingga siswa menjadi tidak malas sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun