Saat sebagian generasi Z mengaku bergelar remaja jompo sebab stater pack ransel mereka berisi rupa-rupa minyak gosok, koyo cabe sampai balsem, ransel para bapak dan kakek lansia ini justru berisi perlengkapan persami ala kawula muda.
Mau heran tapi ini PKS.
***
Enggak berlebihan kalau Kemah Bakti Nusantara (Kembara) yang diadakan PKS DIY pekan lalu dilabeli kemah ceria. Selain agendanya santai dan hura-hura. Tidak ada sesi hukuman fisik macam push up dan sit up yang menggetarkan perut buncit para bapak.
Bagaimanalah tidak buncit, Kembara gelombang 1 yang diadakan 25-26 Juni 2022 di bumi perkemahan Kedungrejo, Kulon Progo diperuntukan untuk anggota PKS berusia 45 tahun ke atas. Usia ketika pertumbuhan badan sudah mentok. Pilihannya tinggal nambah lemak atau otot. Kembara jatahnya senior dan sesepuh. Tercatat peserta tertua berusia 66 tahun.
Berbeda dengan Kembara tahun-tahun sebelum pandemi yang penuh tantangan (dan penderitaan), Kembara kali ini kabarnya penuh kegembiraan. Kegiatannya seputar kekompakan tim dalam membuat yel, pertunjukan seni hiburan, outbond ringan, lomba masak ayam, dan senam Nusantara.
Di balik layar keseruan Kembara kemarin, beberapa istri curcol hebohnya mereka menyiapkan perlengkapan kemah. Seseibu terang-terangan berharap skill memasak suaminya terupgrade setelah lulus Kembara. Tentu ini harapan palsu yang sesat.
Perlu diingat ya Bu, lomba masak ayam saat Kembara bukan jaminan suami Ibu auto jadi koki idaman keluarga. Langsung mau dan mahir mengolah ayam sampai tuntas. Menyajikan hidangan ayam menggugah selera ala master chef Indonesia. Tentu saja tydack. Kalau di foto ada penampakan sate ayam, kebetulan saja ada peserta berprofesi sebagai kang sate.
Lebih baik, terima kembali kepulangan para bapak dari Kembara dengan apa adanya. Menerima oleh-oleh keseruan cerita Bapak yang tidak utuh sebab mereka memang tidak hobi umbar cerita seperti kita. Mengamati pose foto-foto welfie bapak-bapak yang entah kenapa selalu mengacungkan jempol di banyak kesempatan. Tak lupa menerima cucian kotoran yang perlu dipilah sebab masih teronggok dalam ransel.
Sabaaar, Bu.
Toh tujuan Kembara bukan memandirikan suami dari ketergantungan domestik pada istri. Bukan. Ini bukan perkara basic life yang wajib dimiliki setiap insan di dunia. Mereka yang berkeluarga tentu paham. Tak peduli berapapun usianya, di situasi tertentu pria selalu berubah menjadi anak kecil di hadapan wanita yang dicintainya. Menggumushkan.
Tujuan Kembara kata Gus'ud-ketua DPW PKS DIY- adalah refresing. Penyegaran badan dan jiwa setelah dua tahun dilanda pandemi. Kalau hati sudah senang, semangat dan solid (3S) paska kemah, itu tandanya anggota PKS siap berkhidmat lebih baik. Melayani masyarakat lebih optimal.
***
Nanti, ada waktunya kita yang berkemas, Bu. Menepi dari hiruk pikuk rumah. Menyerahkan urusan pengasuhan pada Bapak. Bergembira di luar rumah bersama kepanduan putri.
Titenono!
***
Toekang poto Isna Wardani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H